BI Kalsel Perluas Implementasi QRIS Lewat 15 Kegiatan Strategis
Bank Indonesia Kalimantan Selatan (BI Kalsel) akan memperluas penggunaan QRIS melalui 15 kegiatan strategis pada tahun 2025, bekerja sama dengan Pemprov Kalsel dan berbagai instansi terkait.

Bank Indonesia (BI) Kalimantan Selatan (Kalsel) gencar memperluas adopsi transaksi nontunai melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). Sebanyak 15 kegiatan strategis telah direncanakan sepanjang tahun 2025 untuk mencapai tujuan tersebut. Program ini merupakan kolaborasi antara BI Kalsel, Pemerintah Provinsi Kalsel, dan berbagai instansi terkait lainnya, bertujuan untuk mendorong digitalisasi ekonomi di Kalimantan Selatan.
Kepala BI Kalsel, Fadjar Majardi, menjelaskan bahwa strategi perluasan QRIS ini terbagi ke dalam tiga program prioritas. Ketiga program tersebut meliputi Festival Antasari, kegiatan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), dan serangkaian kegiatan sinergi dan kolaborasi program lainnya. Kegiatan-kegiatan ini dirancang untuk menjangkau berbagai segmen masyarakat dan mendorong penggunaan QRIS secara lebih luas.
Pelaksanaan program ini terjadwal merata sepanjang tahun. Komitmen BI Kalsel untuk mendorong digitalisasi ekonomi di Kalimantan Selatan terlihat jelas melalui perencanaan yang matang dan terstruktur ini. Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan program ini dapat mencapai dampak yang signifikan terhadap peningkatan transaksi nontunai di daerah tersebut.
Festival Antasari: Dorongan Adopsi QRIS yang Menyeluruh
Program Festival Antasari mencakup lima kegiatan utama yang akan berlangsung dari April hingga November 2025. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi kick off program, QRIS Jelajah Indonesia, Pekan QRIS Nasional (yang mencakup kegiatan fun run/fun bike/fun walk), capacity building dan studi tiru championship TP2DD, serta sebuah malam apresiasi. Rangkaian kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang manfaat QRIS.
Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan Festival Antasari dapat mendorong adopsi QRIS secara lebih luas dan efektif. Kegiatan-kegiatan yang beragam ini menargetkan berbagai kelompok masyarakat, memastikan jangkauan yang maksimal. Mulai dari kegiatan olahraga hingga pelatihan dan apresiasi, program ini dirancang secara komprehensif.
Pekan QRIS Nasional, misalnya, diharapkan dapat menarik minat masyarakat luas melalui kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Sementara itu, capacity building dan studi tiru akan meningkatkan kemampuan dan pemahaman para pelaku usaha dan masyarakat dalam menggunakan QRIS.
TP2DD: Percepatan Digitalisasi Daerah
Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) juga berperan penting dalam perluasan QRIS. Lima kegiatan telah direncanakan untuk TP2DD dari Maret hingga November 2025. Kegiatan-kegiatan ini mencakup high level meeting TP2DD, capacity building pelaporan championship TP2DD, KKI, roadmap-timeline, workshop implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah daerah (IETPD) semester satu, capacity building dan studi tiru championship TP2DD, dan workshop IETPD semester dua.
TP2DD dibentuk untuk mempercepat implementasi digitalisasi di daerah. Dengan berbagai pembekalan dan pelatihan yang diberikan, diharapkan tim ini dapat menjadi penggerak utama dalam mendorong adopsi QRIS di Kalimantan Selatan. Fokus pada IETPD menunjukkan komitmen untuk mengintegrasikan QRIS ke dalam sistem pemerintahan daerah.
Workshop dan capacity building yang direncanakan akan memberikan pelatihan dan pemahaman yang komprehensif kepada para peserta. Hal ini akan memastikan implementasi QRIS yang efektif dan berkelanjutan di tingkat pemerintahan daerah.
Sinergi dan Kolaborasi: Jangkauan yang Lebih Luas
Program sinergi dan kolaborasi mencakup lima kegiatan dari Januari hingga Desember 2025. Kegiatan ini meliputi program kolaborasi perluasan QRIS, perlindungan konsumen, program Pasar Ramadhan, sosialisasi edukasi bantuan sosial nontunai, survei bantuan sosial nontunai, dan focus group discussion (FGD) perkembangan elektronifikasi transportasi.
Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan program ini dapat menjangkau segmen masyarakat yang lebih luas dan memastikan keberlanjutan penggunaan QRIS.
Program Pasar Ramadhan, misalnya, akan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bertransaksi secara nontunai selama bulan Ramadhan. Sementara itu, sosialisasi dan survei bantuan sosial nontunai akan memastikan penyaluran bantuan sosial secara lebih efisien dan transparan.
BI Kalsel berkomitmen untuk memperluas transaksi pembayaran nontunai melalui berbagai program dan kolaborasi. Dengan 15 kegiatan strategis yang terencana dengan baik, BI Kalsel optimis dapat mendorong digitalisasi ekonomi di Kalimantan Selatan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.