BKSDA Aceh Pasang Perangkap Buaya di Aceh Timur: Cegah Serangan dan Lindungi Warga
Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh memasang perangkap buaya di Sungai Gampong Cek Mbon, Aceh Timur, guna mencegah serangan buaya terhadap warga setelah adanya laporan serangan sebelumnya.

Tim BKSDA Aceh memasang perangkap buaya di Sungai Gampong Cek Mbon, Kecamatan Peureulak, Kabupaten Aceh Timur. Langkah ini diambil setelah warga melaporkan adanya serangan buaya yang membuat mereka takut beraktivitas di sungai tersebut. Kepala BKSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, menyatakan pemasangan perangkap sebagai solusi konflik antara buaya dan masyarakat.
Ujang menjelaskan, pemasangan perangkap merupakan respon atas laporan warga yang menjadi korban serangan buaya. Tim BKSDA terus memantau situasi di lapangan. Jika buaya berhasil tertangkap, rencananya akan direlokasi untuk mencegah interaksi negatif lebih lanjut antara satwa dilindungi ini dengan warga. Sungai tersebut juga menjadi sumber mata pencaharian warga, menambah urgensi penanganan masalah ini.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Aceh, Kamaruzzaman, menambahkan bahwa buaya yang meresahkan warga adalah jenis buaya (jenis buaya perlu di spesifikasikan jika ada informasi lebih lanjut). Tujuan utama pemasangan perangkap adalah meredam keresahan warga setelah adanya insiden serangan. Meskipun demikian, ancaman serangan masih ada, sehingga masyarakat tetap diimbau untuk waspada.
Kamaruzzaman juga menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat dan mengajak mereka untuk ikut menjaga kelestarian buaya sebagai satwa yang dilindungi. Imbauan ini bertujuan untuk menyeimbangkan upaya perlindungan satwa dengan keamanan dan keselamatan warga. BKSDA berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini dengan bijak dan melindungi baik keselamatan manusia maupun kelestarian satwa.