BMKG: Siaga Curah Hujan Tinggi di 5 Kabupaten Jawa Tengah, Waspada di 9 Wilayah Lain
BMKG memperingatkan potensi curah hujan tinggi di 5 kabupaten Jawa Tengah dan waspada di 9 wilayah lain pada dasarian kedua Mei 2025, imbauan mitigasi bencana pun dikeluarkan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi curah hujan tinggi di sejumlah wilayah Jawa Tengah. Peringatan ini disampaikan pada Rabu, 14 Mei 2025, di Cilacap. Lima kabupaten di Jawa Tengah dinyatakan siaga curah hujan tinggi dengan intensitas 200-300 milimeter per dasarian, sementara sembilan wilayah lain masuk status waspada.
Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo, memaparkan informasi tersebut berdasarkan Peringatan Dini Cuaca dan Iklim Provinsi Jawa Tengah periode dasarian II Mei 2025. Peringatan ini sangat penting untuk mengantisipasi dampak yang mungkin terjadi akibat tingginya curah hujan.
BMKG juga memprediksi potensi hujan lebat di beberapa wilayah pada periode tertentu. Informasi ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah mitigasi bencana.
Lima Kabupaten Siaga Curah Hujan Tinggi
Lima kabupaten di Jawa Tengah yang berstatus siaga curah hujan tinggi adalah Pemalang, Pekalongan, Batang, Banjarnegara, dan Wonosobo. Intensitas hujan diprediksi mencapai 200-300 milimeter per dasarian. Masyarakat di wilayah ini diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah antisipasi.
BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Pemantauan kondisi cuaca secara berkala sangat disarankan agar masyarakat dapat mengambil tindakan tepat waktu.
Selain itu, koordinasi antar instansi terkait dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi potensi bencana ini. Kerja sama yang baik akan mempermudah upaya mitigasi dan penyelamatan.
Sembilan Kabupaten/Kota Waspada Curah Hujan Tinggi
Selain lima kabupaten yang berstatus siaga, sembilan kabupaten/kota lain di Jawa Tengah juga berstatus waspada curah hujan tinggi. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Brebes, Kabupaten Tegal, Kota Pekalongan, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Kabupaten Klaten, dan Kabupaten Boyolali. Curah hujan diprediksi berkisar 150-200 milimeter per dasarian.
Meskipun intensitas hujan lebih rendah dibandingkan wilayah siaga, kewaspadaan tetap diperlukan. Masyarakat diimbau tetap memantau perkembangan cuaca dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Antisipasi dini sangat penting untuk meminimalisir dampak negatif dari hujan lebat. Masyarakat diharapkan mempersiapkan diri dan melakukan langkah-langkah pencegahan.
Persiapan yang matang akan membantu mengurangi risiko kerugian dan korban jiwa.
Prediksi Hujan Lebat di Beberapa Wilayah
BMKG memprediksi potensi hujan lebat di beberapa wilayah Jawa Tengah pada tanggal 14-16 Mei dan 17-20 Mei. Pada tanggal 14-16 Mei, hujan lebat berpotensi terjadi di Kabupaten Boyolali dan Klaten. Sedangkan pada tanggal 17-20 Mei, potensi hujan lebat diprediksi terjadi di Kabupaten Cilacap dan Brebes.
Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat tersebut perlu meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga menghadapi potensi bencana.
Informasi detail mengenai wilayah yang berpotensi hujan lebat dapat diakses melalui situs resmi BMKG. Pemantauan cuaca secara berkala sangat penting untuk mengantisipasi potensi bencana.
Penyebab dan Analisis BMKG
Teguh Wardoyo menjelaskan bahwa suhu permukaan laut perairan Indonesia yang masih hangat menjadi salah satu faktor penyebab potensi hujan tinggi. Suhu laut yang hangat memicu pembentukan awan hujan.
Hasil pemantauan Indeks Indian Ocean Dipole (IOD) dan Indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) menunjukkan kondisi netral. Anomali suhu permukaan laut diprediksi akan didominasi oleh normal hingga anomali positif hingga semester kedua tahun 2025.
BMKG juga mencatat bahwa empat zona musim di Jawa Tengah telah memasuki musim kemarau hingga dasarian ketiga April 2025. Informasi ini menjadi bagian dari analisis BMKG dalam mengeluarkan peringatan dini cuaca.
BMKG berharap informasi ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan langkah mitigasi dampak dari kondisi cuaca tersebut. Kesiapsiagaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BMKG dan instansi terkait untuk mendapatkan informasi terkini dan akurat. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi.