BNNK Temanggung Perangi Narkoba di Sekolah: Kampanye Pencegahan Gencar Dilakukan
BNNK Temanggung gencar melakukan kampanye P4GN di sekolah-sekolah Temanggung untuk mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, melibatkan guru dan orang tua dalam upaya pencegahan.

BNNK Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, meningkatkan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah. Langkah ini dilakukan sebagai respon terhadap bahaya narkoba yang mengancam generasi muda. Kepala BNNK Temanggung, AKBP Triatmo Hamardiyono, menyatakan pentingnya pemahaman bahaya narkoba bagi individu, keluarga, dan masyarakat.
Kampanye P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba) digencarkan dengan mendatangi sekolah-sekolah. Program ini membekali pelajar dengan pengetahuan untuk mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba, strategi menghindari godaan, dan cara membantu teman yang terlibat.
Selain pelajar, orang tua juga dilibatkan dalam pencegahan. BNNK Temanggung menekankan pentingnya perhatian orang tua terhadap pergaulan anak dan memberikan kasih sayang yang cukup. Meskipun belum ditemukan kasus pelajar yang menggunakan narkoba jenis sabu-sabu atau ekstasi, BNNK Temanggung tetap waspada.
AKBP Triatmo Hamardiyono mengingatkan bahaya minuman keras (miras) oplosan, yang seringkali lebih mudah diakses dan lebih murah daripada narkoba jenis lain. "Paling obat-obatan yang berbahaya itu saja. Akan tetapi, akibatnya juga berbahaya bagi kesehatan, bagi syaraf organ dalam seperti jantung, lever ginjal juga berbahaya," tegasnya. Ia menambahkan, "Jangan berpikir narkoba itu yang heroin dan ekstasi yang mahal-mahal itu, tetapi level ini lebih parah bahaya karena lebih murah dan mudah didapat."
Untuk memperkuat upaya pencegahan, BNNK Temanggung pada tahun 2024 meluncurkan program Si Berkah, sebuah program intervensi berbasis sekolah yang melibatkan 148 guru SMP dan SMA. Para guru dilatih untuk mendeteksi dan menangani pelajar yang terlibat penyalahgunaan narkoba.
Program Si Berkah diharapkan dapat menjadi benteng pertahanan pertama dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar. Dengan pendekatan yang komprehensif, melibatkan pelajar, orang tua, dan guru, BNNK Temanggung berkomitmen untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan bebas dari narkoba.
Kesimpulannya, upaya pencegahan BNNK Temanggung menunjukkan komitmen yang kuat dalam melindungi generasi muda dari bahaya narkoba. Strategi yang terintegrasi, mulai dari edukasi di sekolah hingga keterlibatan orang tua, menjadi kunci keberhasilan program ini.