BNPB Pastikan Perbaikan Jembatan dan Rumah Rusak Akibat Banjir Batang
Banjir di Batang, Jawa Tengah mengakibatkan kerusakan enam jembatan, lima rumah, dan dampak pada 7000 warga, tetapi BNPB memastikan perbaikan segera dilakukan dan tidak ada korban jiwa.

Banjir yang menerjang Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada Senin (20/1) sore mengakibatkan kerusakan signifikan pada sejumlah infrastruktur dan dampak luas bagi masyarakat. Enam jembatan putus dan lima rumah rusak berat, menurut laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Intensitas hujan tinggi menjadi penyebab utama meluapnya sungai di wilayah tersebut, yang kemudian menyebabkan kerusakan infrastruktur. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menjelaskan bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batang, bersama instansi terkait, akan segera melakukan perbaikan.
Meskipun kerusakan terjadi, BNPB memastikan bahwa penanganan darurat bencana di Batang berjalan proporsional. Semua organisasi perangkat daerah di Kabupaten Batang berperan aktif dalam penanganan ini.
Data sementara menunjukkan sekitar 500 warga mengungsi dan lebih dari 7.000 warga terdampak banjir. Wilayah terdampak tersebar di 10 kecamatan, meliputi Bawang, Reban, Subah, Tersono, Warungasem, Gringsing, Bandar, Blado, Batang, dan Wonotunggal.
Beruntung, BNPB memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Dua warga yang mengalami luka-luka telah dirujuk ke RSUD Limpung, dan dua warga yang sempat dilaporkan hanyut telah berhasil dievakuasi dan mendapatkan perawatan medis.
Untuk memastikan penanganan optimal, Kepala BNPB, Suharyanto, beserta jajarannya dijadwalkan berangkat ke Jawa Tengah pada hari Rabu (22/1) untuk meninjau langsung lokasi bencana dan memastikan bantuan terdistribusi dengan baik.
Perbaikan infrastruktur dan bantuan bagi warga terdampak menjadi fokus utama penanganan pasca-banjir di Batang. BNPB berkomitmen untuk memastikan proses pemulihan berjalan lancar dan warga dapat kembali beraktivitas normal.