BPBD Lumajang Imbau Kewaspadaan Hujan Abu Gunung Semeru
BPBD Lumajang mengimbau warga lereng Gunung Semeru waspada hujan abu tipis akibat cuaca ekstrem, meski dampaknya sejauh ini masih minimal, imbauan penggunaan masker dan kacamata tetap disarankan.

Lumajang, Jawa Timur, 17 Februari 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang mengeluarkan imbauan kewaspadaan kepada warga di lereng Gunung Semeru menyusul hujan abu vulkanik tipis yang terjadi beberapa hari terakhir. Fenomena ini dipicu oleh cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut.
Hujan Abu Vulkanik di Lereng Semeru
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono, membenarkan adanya laporan hujan abu vulkanik di Kecamatan Candipuro. "Hari ini kami mendapat laporan hujan abu vulkanik mengguyur di Kecamatan Candipuro, namun masih tipis," ujar Yudi saat dikonfirmasi via telepon.
BPBD Lumajang terus memantau pergerakan abu vulkanik dengan memperhatikan arah angin. Cuaca ekstrem dengan angin kencang membuat prediksi arah abu menjadi sulit. Oleh karena itu, kewaspadaan masyarakat sangat penting.
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Selain memonitor pergerakan abu vulkanik, BPBD Lumajang juga mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi. Imbauan penggunaan masker dan kacamata diberikan kepada warga untuk mengurangi dampak negatif abu vulkanik, meskipun konsentrasinya masih rendah. "Kami mengimbau masyarakat agar memakai masker dan kacamata untuk melindungi pernapasan dan mencegah iritasi mata, meskipun abu vulkanik yang turun tipis," tambah Yudi.
Beberapa kecamatan di kaki Gunung Semeru berpotensi terdampak, termasuk Candipuro, Pasrujambe, Pasirian, Senduro, dan Pronojiwo. Potensi dampak ini bergantung pada arah angin yang berubah-ubah.
Dampak Minimal, Kewaspadaan Tetap Tinggi
Meskipun hujan abu terjadi, dampaknya sejauh ini masih tergolong minimal terhadap aktivitas warga. "Sejauh ini hujan abu vulkanik Gunung Semeru tidak terlalu berdampak signifikan di rumah-rumah warga, karena mereka tetap bekerja seperti biasanya dan menggunakan masker saat keluar rumah," jelas Yudi.
BPBD Lumajang belum melakukan pembagian masker kepada warga karena intensitas hujan abu yang sporadis dan cenderung hilang saat hujan turun. Namun, kesiapsiagaan tetap dijaga. "Kami terus bersiaga dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. Dengan koordinasi yang baik antara pemerintah desa dan masyarakat, diharapkan situasi itu dapat dihadapi dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bersama," pungkas Yudi.
Kesimpulan
BPBD Lumajang menghimbau masyarakat di lereng Gunung Semeru untuk tetap waspada terhadap potensi hujan abu vulkanik. Meskipun dampaknya saat ini masih minim, penggunaan masker dan kacamata tetap disarankan sebagai langkah pencegahan. Koordinasi dan kesiapsiagaan antara pemerintah desa dan masyarakat menjadi kunci dalam menghadapi situasi ini.