BPBD Maluku Utara Imbau Warga Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara mengimbau warga meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor akibat curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi dalam sepekan k
![BPBD Maluku Utara Imbau Warga Waspada Potensi Bencana Hidrometeorologi](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/06/230154.798-bpbd-maluku-utara-imbau-warga-waspada-potensi-bencana-hidrometeorologi-1.jpg)
Ternate, 6 Februari 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara (Malut) mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Curah hujan tinggi yang melanda wilayah tersebut meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah. Imbauan ini dikeluarkan menyusul prediksi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga seminggu ke depan.
Langkah Antisipatif Menghadapi Bencana
Kepala BPBD Malut, Fehby Alting, menekankan pentingnya langkah antisipatif untuk mengurangi dampak bencana. "Bencana banjir dan longsor berpotensi terjadi di sejumlah wilayah, sehingga langkah antisipatif menjadi sangat penting," ujarnya di Ternate, Kamis. Salah satu langkah krusial yang dapat dilakukan warga adalah mengenali potensi bencana di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Pemahaman ini akan membantu warga untuk lebih siap dan tanggap ketika bencana terjadi.
Selain mengenali potensi bencana, warga juga disarankan untuk menyiapkan tas siaga bencana. Tas ini harus berisi kebutuhan darurat seperti makanan non-perishable, air minum, obat-obatan pribadi, pakaian ganti, dokumen penting, dan uang tunai. Kesiapan ini akan sangat membantu warga untuk bertahan hidup dan tetap aman selama masa darurat.
Pentingnya Laporan Cepat dan Koordinasi
BPBD Malut menegaskan bahwa kesiapsiagaan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat diminta untuk segera melapor ke pihak berwenang jika menemukan tanda-tanda potensi bencana di sekitar mereka. "Kami mengimbau warga agar lebih waspada dan selalu siap menghadapi kemungkinan bencana. Jika menemukan tanda-tanda yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwenang," imbau Fehby.
BPBD sendiri terus memantau kondisi cuaca dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci efektifitas penanggulangan bencana.
Peringatan Cuaca Ekstrem
Prakirawan Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate, M Fauzi Bintiang, menyatakan bahwa potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang dan gelombang tinggi masih akan terjadi dalam sepekan ke depan. Hal ini disebabkan oleh terbentuknya sistem badai di selatan Pulau Jawa dan adanya Siklon Tropis Taliah di Samudra Hindia selatan Jawa. Kedua sistem cuaca ini mempengaruhi kecepatan angin di wilayah Maluku Utara.
Nelayan diimbau untuk tetap waspada dan memperhatikan kondisi gelombang laut sebelum melaut. Wilayah perairan yang perlu diwaspadai meliputi perairan Morotai, perairan barat Halmahera, perairan Batang Dua, perairan timur Halmahera, perairan Gebe, perairan antara Obi-Bacan, perairan Gane, dan perairan Kepulauan Sula. Gelombang tinggi di perairan tersebut berpotensi mencapai dua meter.
Kesimpulan
Imbauan BPBD Malut untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi sangat penting dipatuhi. Dengan meningkatkan kewaspadaan, mempersiapkan diri, dan melaporkan potensi bahaya, masyarakat dapat meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan oleh bencana. Koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi tantangan ini.