Waspada Cuaca Ekstrem! BMKG Imbau Masyarakat Maluku Utara Tetap Siaga hingga 21 Mei
BMKG memprakirakan cuaca ekstrem di Maluku Utara hingga 21 Mei 2025, berpotensi banjir bandang dan tanah longsor; masyarakat diimbau waspada dan siaga.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan imbauan penting kepada seluruh masyarakat Maluku Utara untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem. Peringatan ini disampaikan menyusul prakiraan cuaca buruk yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi hingga tanggal 21 Mei 2025. Imbauan ini disampaikan oleh Kepala Stasiun BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin, di Ternate pada Kamis lalu. Peringatan ini mencakup berbagai potensi bahaya, termasuk banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta angin kencang yang dapat mengganggu jarak pandang.
Penyebab utama cuaca ekstrem ini adalah belokan dan pertemuan massa udara di sekitar wilayah Maluku Utara. Fenomena ini, menurut BMKG, memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan yang berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas tinggi dan berlangsung dalam durasi lama. Kondisi ini diperparah dengan prakiraan cuaca yang menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat secara fluktuatif di berbagai wilayah Maluku Utara selama periode 15-21 Mei 2025. BMKG menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana yang ditimbulkan oleh kondisi cuaca ini.
Imbauan ini bukan tanpa alasan. BMKG telah merilis prakiraan cuaca rinci yang menunjukkan potensi hujan lebat di beberapa wilayah Maluku Utara. Wilayah-wilayah yang berisiko tinggi meliputi Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, dan Kabupaten Pulau Taliabu pada tanggal 15-16 Mei 2025. Potensi hujan lebat ini diperkirakan meluas ke Kabupaten Kepulauan Sula pada tanggal 17-18 Mei 2025, dan berlanjut hingga 19-21 Mei 2025 di seluruh wilayah Maluku Utara.
Waspada Banjir Bandang dan Tanah Longsor
BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk melakukan berbagai langkah antisipasi guna meminimalisir dampak cuaca ekstrem. Hal ini meliputi kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air. Koordinasi lintas sektor juga sangat penting untuk memastikan respon yang cepat dan efektif terhadap potensi bencana. Lembaga terkait seperti BPBD, Balai Wilayah Sungai, dan Dirlantas Polda Maluku Utara juga diimbau untuk mengambil langkah-langkah pencegahan, termasuk mengamankan masyarakat dan arus lalu lintas dari zona rawan bencana.
Masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengurangi risiko bencana. Mempelajari potensi bahaya di lingkungan sekitar masing-masing sangatlah krusial. Selain itu, menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari membuang sampah sembarangan dapat membantu mengurangi risiko banjir dan tanah longsor. Partisipasi aktif masyarakat dalam upaya mitigasi bencana sangatlah penting.
Sebagai tambahan, BMKG juga mengingatkan pentingnya mengikuti informasi resmi yang disampaikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate. Informasi terkini dan akurat sangat penting untuk memastikan keselamatan bersama. Dengan mengikuti perkembangan informasi cuaca, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi diri dan keluarga dari dampak cuaca ekstrem.
Langkah Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, beberapa langkah antisipasi perlu dilakukan. Berikut beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:
- Persiapan Infrastruktur: Pemerintah daerah perlu memastikan infrastruktur, terutama sistem drainase dan penanggulangan banjir, dalam kondisi baik dan siap menghadapi curah hujan tinggi.
- Koordinasi Lintas Sektor: Koordinasi yang efektif antara BPBD, BMKG, dan instansi terkait lainnya sangat krusial untuk memastikan respon yang cepat dan terkoordinasi saat terjadi bencana.
- Mitigasi Risiko: Masyarakat diimbau untuk mengenali potensi bahaya di lingkungan sekitar dan melakukan langkah-langkah mitigasi, seperti membersihkan saluran air dan menghindari pemukiman di daerah rawan bencana.
- Pemantauan Informasi Cuaca: Selalu pantau informasi cuaca terkini dari BMKG untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi cuaca ekstrem.
Dengan kesiapsiagaan dan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem di Maluku Utara dapat diminimalisir.
BMKG kembali menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan seluruh pihak dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem di Maluku Utara hingga 21 Mei 2025. Semoga langkah-langkah antisipasi yang dilakukan dapat mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan masyarakat.