BPBD Natuna Siaga Banjir: Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Kepulauan Riau
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna siaga penuh menghadapi potensi banjir akibat hujan lebat dan angin kencang yang melanda wilayah Kepulauan Riau, serta memberikan imbauan kewaspadaan kepada masyarakat.

Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau beberapa waktu terakhir telah meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi, terutama banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna bergerak cepat dengan mengerahkan tim untuk memantau wilayah-wilayah rawan banjir. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi guna meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
Tim BPBD Natuna, yang dipimpin oleh Kepala Pelaksana Raja Darmika, telah melakukan pemantauan di sejumlah lokasi yang berpotensi terdampak banjir. Lokasi-lokasi tersebut meliputi Simpang Tiga Batu Hitam, Gang Pancur, Batu Hitam, Air Lebay, Jalan Kolonel Pnb. Sumihar Sihotang, Jalan HR Soebrantas Sual, TK Pembina, Jalan Museum Lama, dan sekitar Hotel Natuna. Pemantauan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ancaman, memeriksa kesiapan infrastruktur, dan memberikan edukasi kepada masyarakat setempat.
"Dari hasil pantauan, kondisi masih aman dan terkendali," ujar Raja Darmika saat dikonfirmasi dari Natuna, Kamis (20/3).
Wilayah Rawan Banjir di Natuna Diwaspadai
Selain potensi banjir, angin kencang juga melanda Natuna selama dua hari terakhir. Kejadian ini mengakibatkan kerusakan pada atap kamar mandi milik warga di Kecamatan Bunguran Timur pada Rabu (19/3) sore. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. "Pada pukul 17.00 WIB terjadi cuaca ekstrem berupa angin kencang di wilayah Kabupaten Natuna, khususnya Bunguran Timur. Salah satu MCK milik warga rusak akibat diterjang angin kencang," ungkap Raja Darmika.
Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Natuna, Brian Zuhrufi, memberikan informasi prakiraan cuaca untuk sepekan ke depan. Ia memprediksikan kondisi cuaca di Natuna akan didominasi oleh berawan tebal dan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat. "Hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih akan berlangsung hingga 22 Maret 2025, sedikit mereda pada 23 Maret 2025, dan kembali meningkat pada 24–25 Maret 2025," jelasnya.
Tinggi gelombang di perairan Natuna juga diperkirakan mencapai 1,25–3,5 meter, bahkan berpotensi mencapai empat meter di Laut Natuna Utara pada periode yang sama. Kondisi ini menambah kekhawatiran akan potensi bencana di wilayah tersebut.
Imbauan Waspada Cuaca Ekstrem di Natuna
Mengingat potensi bahaya yang mengintai, masyarakat Natuna diimbau untuk tetap waspada terhadap dampak cuaca ekstrem. Peningkatan curah hujan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang yang diperkirakan masih akan terjadi di hampir seluruh wilayah Natuna dalam beberapa hari ke depan.
BPBD Natuna terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana. Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan dari pihak berwenang. Langkah antisipasi dan kewaspadaan bersama menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di Natuna.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan masyarakat untuk mengantisipasi dampak cuaca ekstrem antara lain: membersihkan saluran air, mengecek kondisi rumah, dan menyiapkan rencana evakuasi jika diperlukan. Penting juga untuk selalu mengikuti informasi prakiraan cuaca dan peringatan dini dari pihak berwenang.
Dengan kesiapsiagaan dan kewaspadaan bersama, diharapkan dampak dari cuaca ekstrem di Natuna dapat diminimalisir.