BPBD Sultra Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Kolaka Timur
BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara menyalurkan selimut dan matras bagi warga Kolaka Timur yang terdampak gempa bumi dan ratusan gempa susulan sejak 24 Januari 2025, upaya meringankan beban korban bencana alam tersebut.
Gempa bumi yang terus mengguncang Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara sejak 24 Januari 2025, telah membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tenggara bergerak cepat. Mereka menyalurkan bantuan berupa selimut dan matras kepada warga yang terdampak, khususnya di Kecamatan Lalolae.
Kepala BPBD Provinsi Sultra, Muhammad Yusup, menyatakan bahwa bantuan langsung dikirim ke posko BPBD Koltim dan rumah-rumah warga yang rusak. Penyerahan bantuan dilakukan kepada Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur sebagai bentuk antisipasi terhadap gempa susulan yang masih terjadi. "Kami sudah langsung mengunjungi posko BPBD Koltim dan sejumlah rumah yang terdampak gempa di Kecamatan Lalolae," ujar Yusup.
Bantuan selimut dan matras diharapkan dapat sedikit meringankan penderitaan warga yang kehilangan tempat tinggal atau mengalami kerusakan rumah akibat gempa. Langkah ini merupakan respon cepat terhadap kebutuhan mendesak para korban bencana alam tersebut. Distribusi bantuan dilakukan secara terencana dan terarah.
Kepala BPBD Kabupaten Koltim, Dewa Made, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dari BPBD Provinsi Sulawesi Tenggara. "Bantuan ini sangat berarti bagi kami, terutama untuk mendukung kebutuhan darurat warga yang terdampak bencana. Kami akan segera menyalurkannya kepada masyarakat yang membutuhkan," kata Dewa Made. Proses penyaluran melibatkan berbagai pihak untuk memastikan bantuan tepat sasaran dan efisien.
Pemda Koltim juga berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam upaya pemulihan pasca bencana. Kerja sama ini penting agar proses pemulihan berjalan efektif dan merata bagi seluruh warga yang terdampak. Hal ini menunjukkan sinergi yang baik antar lembaga dalam penanganan bencana.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat telah terjadi 178 gempa bumi susulan di Kolaka Timur sejak 24 hingga 29 Januari 2025. Gempa utama yang terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, berkekuatan magnitudo 4,9.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, menjelaskan, "Setelah itu ada 178 gempa bumi susulan." Jumlah gempa susulan ini menunjukkan intensitas aktivitas seismik yang tinggi di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dalam memberikan bantuan dan penanganan pasca bencana.
Penanganan bencana alam di Kolaka Timur melibatkan berbagai pihak, termasuk BPBD Provinsi dan Kabupaten, serta BMKG. Kerja sama ini penting untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi dalam menghadapi bencana dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bantuan ini diharapkan dapat membantu warga untuk bertahan dan segera pulih dari dampak bencana alam yang terjadi.