Bantuan Logistik Banjir Morowali Utara Disalurkan Secara Konsisten
BPBD Morowali Utara konsisten menyalurkan bantuan logistik kepada korban banjir di Desa Bunta, Petasia Timur, dengan penyaluran tahap kedua telah dilakukan.

Banjir yang melanda Kabupaten Morowali Utara (Morut), Sulawesi Tengah, telah mengakibatkan kerugian besar bagi masyarakat setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Morowali Utara, sebagai garda terdepan dalam penanggulangan bencana ini, bergerak cepat dan konsisten menyalurkan bantuan logistik kepada para korban. Bantuan ini disalurkan baik kepada para pengungsi maupun warga yang terdampak di berbagai lokasi, termasuk mereka yang memilih untuk tidak mengungsi di tempat yang telah disediakan pemerintah.
Penyaluran bantuan logistik tahap kedua telah dilakukan pada Sabtu (5/4) di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur. Bantuan tahap pertama telah diberikan sebelumnya, bertepatan dengan perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah Tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah Morowali Utara dalam memberikan dukungan penuh kepada masyarakat yang terdampak bencana.
Kepala BPBD Morowali Utara, Delfia Parenta, menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan bertujuan untuk meringankan beban para pengungsi dan korban banjir. Bantuan tersebut berupa sembako, kids ware, makanan anak, selimut, dan kasur. Penyaluran bantuan dilakukan baik di tempat pengungsian maupun secara langsung kepada warga yang terdampak di rumah mereka, meskipun hal ini menghadapi beberapa kendala.
Penyaluran Bantuan Tahap Kedua di Desa Bunta
Rincian bantuan tahap kedua yang disalurkan BPBD Morowali Utara di Desa Bunta meliputi 5 paket sembako untuk Dusun 1, 15 paket sembako untuk Dusun 3, dan 10 paket sembako untuk Dusun 5. Selain itu, masih tersedia 34 paket sembako di kantor Desa Bunta yang akan segera disalurkan kepada korban banjir lainnya. Dinas Sosial (Dinsos) Morut juga turut berpartisipasi dengan menyalurkan 37 paket kids ware, 10 paket makanan anak, 15 selimut, dan 5 kasur.
Proses penyaluran bantuan tidak selalu mudah. Petugas lapangan BPBD dan Dinsos bahkan harus menggunakan perahu untuk menjangkau warga yang terdampak di lokasi-lokasi yang sulit diakses. Kondisi ini menunjukkan betapa sulitnya medan yang harus dihadapi dalam upaya penyaluran bantuan kepada seluruh korban banjir.
Salah satu tantangan utama dalam penyaluran bantuan adalah tersebarnya warga terdampak. Tidak semua warga mengungsi di tempat yang disediakan pemerintah; sebagian memilih untuk tinggal di rumah kerabat atau bertahan di rumah mereka meskipun terendam banjir. Hal ini menyulitkan petugas dalam mendata dan menjangkau seluruh korban yang membutuhkan bantuan.
Upaya Penanganan Bencana Terpadu
Selama dua pekan pasca-banjir, tim penanggulangan bencana Pemda Morut terus bekerja keras di lapangan. Tim ini terdiri dari personel BPBD, Palang Merah Indonesia (PMI), Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP), Pemadam Kebakaran (Damkar), dan Dinas Kesehatan (Dinkes), dibantu oleh TNI dan Polri. Kerja sama antar instansi ini sangat penting untuk memastikan efektivitas penanggulangan bencana dan penyaluran bantuan.
Komitmen pemerintah daerah dalam memberikan bantuan kepada korban banjir di Morowali Utara patut diapresiasi. Meskipun menghadapi berbagai kendala, upaya konsisten dalam menyalurkan bantuan merupakan bukti nyata kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terhadap kesejahteraan masyarakatnya. Semoga bantuan yang diberikan dapat meringankan beban para korban dan mempercepat proses pemulihan pasca-bencana.
Ke depan, penting untuk melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem penanggulangan bencana, termasuk penyempurnaan sistem pendataan dan penyaluran bantuan agar lebih efektif dan menjangkau seluruh korban yang membutuhkan.