Kendari dan Kolaka Timur Siaga Bencana Gempa
Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka Timur telah menetapkan status siaga bencana gempa, mendorong Pemprov untuk segera menindaklanjuti dengan status siaga di tingkat provinsi.
![Kendari dan Kolaka Timur Siaga Bencana Gempa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/31/230229.235-kendari-dan-kolaka-timur-siaga-bencana-gempa-1.jpg)
Gempa bumi di Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memaksa Kota Kendari dan Kabupaten Kolaka Timur untuk menetapkan status siaga bencana. Hal ini disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio, pada Jumat lalu di Kendari. Keputusan ini diambil setelah Pemprov Sultra menerima laporan langsung dari kedua daerah yang terdampak.
Kolaka Timur, khususnya, sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan status siaga menjadi tanggap darurat. Menurut Sekda Asrun Lio, "Hari ini mereka akan rapat untuk melakukan asesmen dan untuk menaikkan status tanggap darurat karena masih dirasakan bencana di sana, yaitu gempa."
Menyikapi situasi ini, Pemprov Sultra berencana menetapkan status siaga bencana di tingkat provinsi. Keputusan ini sejalan dengan arahan Penjabat Gubernur Sultra untuk keseragaman penanganan bencana di kedua wilayah tersebut. Pemprov juga telah melakukan rapat koordinasi dengan bupati dan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk membahas strategi penanggulangan bencana dan pelayanan masyarakat yang terdampak.
Fokus utama Pemprov Sultra adalah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang terdampak bencana. "Dari arahan Pj Gubernur Sultra antara lain bahwa yang harus kita lakukan adalah memberikan pelayanan kita yang terbaik kepada masyarakat dalam hal penanganan bencana ini," tegas Asrun Lio. Lebih lanjut, Pemprov menekankan pentingnya pelaporan kejadian bencana secara berjenjang, dari kabupaten ke provinsi, dan selanjutnya ke pusat. Hal ini untuk memastikan respons yang cepat dan efektif terhadap bencana.
Sistem pelaporan yang lebih cepat dan terstruktur menjadi prioritas. Asrun Lio menambahkan, "Harapan ke depan itu masing-masing melaporkan kejadian luar biasanya secara berjenjang di kabupaten/provinsi, dan juga provinsi akan melaporkan ke pusat." Saat ini, laporan dari daerah seringkali kalah cepat dibandingkan informasi yang tersebar di media.
Sebagai tindakan pencegahan, Bupati Kolaka Timur telah mengeluarkan edaran untuk meliburkan sementara seluruh sekolah di wilayah tersebut. Langkah ini diambil untuk melindungi para pelajar dari potensi bahaya akibat gempa bumi. Pemprov Sultra terus memantau situasi dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat.
Kesimpulannya, respon cepat dan terkoordinasi menjadi kunci dalam penanganan bencana gempa di Sulawesi Tenggara. Langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemprov Sultra dan pemerintah daerah setempat menunjukkan komitmen dalam melindungi masyarakat dan meminimalisir dampak bencana. Sistem pelaporan yang lebih efisien dan koordinasi yang solid akan menjadi faktor penentu keberhasilan upaya penanggulangan bencana di masa mendatang.