178 Gempa Susulan Guncang Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara
BMKG Kendari mencatat 178 gempa susulan mengguncang Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, sejak 24 Januari 2025, dengan gempa terbesar mencapai magnitudo 5,1.

Gempa bumi susulan kembali mengguncang Kabupaten Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Sejak Jumat, 24 Januari 2025, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat telah terjadi 178 kali gempa susulan hingga Rabu, 29 Januari 2025. Jumlah ini cukup signifikan dan menjadi perhatian serius bagi masyarakat setempat.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin, menjelaskan bahwa rangkaian gempa ini bermula dari gempa utama berkekuatan magnitudo 4,9 pada 24 Januari. Distribusi gempa susulan cukup beragam; tiga kali pada tanggal 24, 29 kali pada tanggal 25, 15 kali pada tanggal 26, dan dua kali pada tanggal 27 Januari. Jumlahnya meningkat drastis pada tanggal 28 dengan 53 kali gempa, dan mencapai puncaknya pada tanggal 29 Januari dengan 76 kali gempa susulan.
Dari ratusan gempa susulan tersebut, 25 gempa terasa hingga ke wilayah sekitar Kolaka Timur. Gempa susulan terbesar tercatat pada 29 Januari dengan magnitudo 5,1. Mayoritas aktivitas seismik ini disebabkan oleh aktivitas tektonik pada wilayah dangkal, yang berpusat di Kecamatan Lalolae.
Meskipun demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Penting untuk selalu waspada dan memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal. Rudin menekankan pentingnya memastikan bangunan aman dari kerusakan struktural yang bisa membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah. "Periksa bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa. Pastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah," kata Rudin.
Aktivitas seismik di Kolaka Timur ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam. Masyarakat diimbau untuk mengikuti arahan dari pihak berwenang dan selalu memperbarui informasi dari sumber terpercaya, seperti BMKG.