Sembilan Kecamatan di OKU Timur Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Siagakan 100 Personel
BPBD OKU Timur memetakan sembilan kecamatan rawan banjir dan longsor, menyiagakan 100 personel dan mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, telah memetakan sembilan kecamatan sebagai daerah rawan banjir dan tanah longsor. Pemetaan ini dilakukan sebagai langkah antisipasi menghadapi puncak musim hujan dan potensi bencana alam yang mengancam. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD OKU Timur, Budi Widiyanto, di Martapura pada Sabtu lalu. Langkah ini diambil mengingat OKU Timur merupakan daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor di Sumatera Selatan.
Budi Widiyanto menjelaskan bahwa sembilan kecamatan yang masuk dalam peta rawan bencana meliputi Bunga Mayang, Martapura, BP Bangsa Raja, Madang Suku I, Madang Suku II, Semendawai Barat, Cempaka, Semendawai Suku III, dan Belitang. Letak geografis kecamatan-kecamatan tersebut yang berada dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Komering membuat wilayah ini rentan terhadap banjir dan longsor jika terjadi hujan deras dalam waktu lama. "Sembilan kecamatan ini berada dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Komering sehingga rawan banjir dan longsor jika terjadi hujan deras dan berlangsung lama," katanya.
Sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan bencana, BPBD OKU Timur telah memperpanjang status siaga darurat banjir dan tanah longsor hingga akhir Maret 2025. Langkah ini dibarengi dengan penyiagaan Satuan Tugas Banjir dan Longsor (Satgas Bansor) di sembilan kecamatan rawan bencana. Sebanyak 100 personel telah disiagakan untuk melakukan patroli intensif di wilayah tersebut guna mengantisipasi potensi bencana yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Siaga Bencana di OKU Timur
BPBD OKU Timur telah mengambil langkah proaktif dengan memperpanjang status siaga darurat bencana hingga akhir Maret 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi warganya dari ancaman bencana alam. Dengan memperpanjang status siaga darurat, diharapkan proses evakuasi dan bantuan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif jika terjadi bencana.
Selain memperpanjang status siaga darurat, BPBD juga menyiagakan 100 personel Satgas Bansor untuk melakukan patroli intensif di daerah rawan bencana. Patroli ini bertujuan untuk memantau kondisi terkini di lapangan dan memberikan respon cepat jika terjadi bencana. Kehadiran personel Satgas Bansor diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
Koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga terus ditingkatkan untuk memantau perkembangan cuaca dan memberikan peringatan dini kepada masyarakat. Informasi cuaca yang akurat dan tepat waktu sangat penting dalam upaya mitigasi bencana. Peringatan dini dapat membantu masyarakat untuk mempersiapkan diri dan mengurangi dampak buruk dari bencana.
Imbauan Kepada Masyarakat
Budi Widiyanto juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam. Masyarakat dihimbau untuk selalu memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari BMKG serta mengikuti arahan dari petugas BPBD. Kesadaran dan partisipasi masyarakat sangat penting dalam upaya penanggulangan bencana.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk melakukan langkah-langkah antisipasi seperti membersihkan saluran air, memastikan kestabilan bangunan rumah, dan menyiapkan jalur evakuasi. Dengan kesiapsiagaan yang baik, diharapkan dampak buruk dari bencana dapat diminimalisir. "Kami juga meningkatkan koordinasi dengan pihak BMKG guna memantau kondisi perkembangan cuaca untuk diteruskan peringatan dini kepada masyarakat di OKU Timur agar diwaspadai bersama," ujarnya.
BPBD OKU Timur berkomitmen untuk terus berupaya dalam melindungi masyarakat dari ancaman bencana. Dengan berbagai upaya yang telah dilakukan, diharapkan masyarakat dapat terhindar dari dampak buruk bencana banjir dan tanah longsor.
Melalui pemetaan wilayah rawan bencana, penyiagaan personel, dan koordinasi dengan BMKG, BPBD OKU Timur berupaya untuk meminimalisir dampak bencana dan melindungi keselamatan warganya. Partisipasi aktif masyarakat juga sangat penting dalam menghadapi potensi bencana alam ini.