13 Daerah di Sumsel Masih Siaga Bencana Hidrometeorologi
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel menetapkan 13 daerah dalam status siaga bencana hidrometeorologi, dengan imbauan kewaspadaan bagi masyarakat di daerah aliran sungai dan perbukitan.

Banjir dan bencana hidrometeorologi lainnya masih menjadi ancaman di Sumatera Selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan melaporkan bahwa sebanyak 13 daerah masih berstatus siaga bencana hidrometeorologi hingga saat ini. Informasi ini disampaikan langsung oleh Kepala BPBD Sumsel, M Iqbal Alisyabana, pada Kamis, 23 April 2024, di Palembang.
Ketiga belas daerah yang dinyatakan siaga bencana tersebut meliputi Kabupaten OKU, Banyuasin, OKI, OKU Timur, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, OKU Selatan, Musi Banyuasin, Muara Enim, Musi Rawas, Kota Prabumulih, dan Palembang. Status siaga ini dikeluarkan sebagai langkah antisipasi terhadap potensi bencana yang mungkin terjadi akibat kondisi cuaca dan curah hujan yang masih tinggi di wilayah tersebut.
BPBD Sumsel telah mengambil langkah proaktif dengan menginstruksikan seluruh kabupaten/kota untuk meningkatkan kewaspadaan dan secara intensif memantau kondisi debit air di masing-masing wilayah. Hal ini dilakukan untuk memastikan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Pemantauan Debit Air dan Kesiapan Logistik
Sebagai upaya mitigasi bencana, sejumlah daerah di Sumatera Selatan telah memasang alat pemantau debit air. Alat ini berfungsi untuk mendeteksi secara dini potensi kenaikan debit air yang dapat berujung pada bencana banjir. "Beberapa daerah sudah memasang alat pemantauan debit air. Ini sangat membantu, terutama ketika terjadi lonjakan air secara tiba-tiba. Dengan alat ini, kita bisa mengambil langkah cepat," jelas Iqbal Alisyabana.
Kepala BPBD Sumsel juga menekankan pentingnya kesiapan dalam menghadapi potensi bencana. Pihaknya telah menyiapkan personel, peralatan, dan logistik yang dibutuhkan untuk melakukan penanganan bencana secara cepat dan efektif. "Kesiapan personel, peralatan, dan logistik sudah kita siapkan. Jadi saat ini kita masih bisa tangani jika terjadi banjir," ujarnya.
Meskipun kondisi banjir saat ini masih dalam tahap yang bisa ditangani, BPBD Sumsel tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak lengah. Pemantauan kondisi lingkungan sekitar sangat penting untuk dilakukan, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) dan daerah perbukitan yang rawan longsor.
Imbauan Kewaspadaan untuk Masyarakat
Iqbal Alisyabana menyampaikan imbauan langsung kepada masyarakat Sumatera Selatan, khususnya yang bermukim di daerah rawan bencana. "Kami harap masyarakat tetap waspada dan tidak panik. Pantau informasi resmi dan segera melapor jika melihat tanda-tanda bahaya seperti kenaikan debit sungai atau pergerakan tanah," pesannya.
Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti informasi resmi dari BPBD Sumsel dan instansi terkait lainnya. Penting untuk selalu waspada terhadap perubahan cuaca dan kondisi lingkungan sekitar, dan segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi bencana. Kerja sama antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi.
BPBD Sumsel terus memantau perkembangan situasi dan siap memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang membutuhkan. Langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan terus dilakukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat Sumatera Selatan.
Berikut daftar 13 daerah di Sumatera Selatan yang masih berstatus siaga bencana hidrometeorologi:
- Kabupaten OKU
- Kabupaten Banyuasin
- Kabupaten OKI
- Kabupaten OKU Timur
- Kabupaten Ogan Ilir
- Kabupaten Musi Rawas Utara
- Kabupaten OKU Selatan
- Kabupaten Musi Banyuasin
- Kabupaten Muara Enim
- Kabupaten Musi Rawas
- Kota Prabumulih
- Kota Palembang