11 Kecamatan di OKU Rawan Banjir dan Longsor, BPBD Siagakan 940 Personel
BPBD OKU menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan longsor hingga akhir Maret 2025, karena 11 kecamatan rawan bencana hidrometeorologi.

Banjir dan tanah longsor kembali mengancam Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU telah memetakan 11 kecamatan yang rawan bencana hidrometeorologi ini. Peristiwa ini terjadi pada periode Januari-Maret 2025, dengan tujuh kejadian bencana banjir dan tanah longsor yang telah tercatat.
Sebanyak 11 kecamatan yang masuk dalam zona rawan meliputi Muara Jaya, Ulu Ogan, Pengandonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, Baturaja Timur, Baturaja Barat, Peninjauan, Lengkiti, Kedaton Peninjauan Raya, dan Lubuk Raja. Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, menjelaskan bahwa kerawanan ini disebabkan oleh letak geografis daerah-daerah tersebut yang berada di lereng bukit dan dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan.
Banjir terakhir yang terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025, sekitar pukul 20.00 WIB, merendam ratusan rumah warga di beberapa desa dan kelurahan. Bencana ini mengakibatkan 219 rumah terdampak, dengan ketinggian air mencapai setinggi lutut orang dewasa. Meskipun tidak ada korban jiwa, puluhan warga terpaksa dievakuasi untuk keselamatan.
Siaga Darurat Bencana dan Kesiapsiagaan BPBD
Menyikapi tingginya potensi bencana, BPBD OKU memperpanjang status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor hingga akhir Maret 2025. Keputusan ini berdasarkan Surat Keputusan Bupati OKU Nomor 300.2.3/897/KPTS/XLIV.1/2024. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipasi dini guna meminimalisir korban jiwa dan kerugian material.
Dalam menghadapi potensi bencana ini, BPBD OKU telah meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana. Sebanyak 940 personel tergabung dalam satgas penanggulangan bencana disiagakan untuk merespon cepat setiap kejadian. Selain personel, kesiapan peralatan juga menjadi prioritas. Peralatan yang disiapkan meliputi enam unit perahu karet, dua unit perahu fiber, dan 10 unit mobil rescue.
Peralatan lainnya yang disiapkan untuk mendukung proses evakuasi dan penyelamatan meliputi 125 unit motor trail, 20 unit mesin sedot apung, enam unit tenda pengungsian, dan 60 unit tenda keluarga. Keseluruhan peralatan ini diharapkan mampu menunjang operasional penanggulangan bencana secara efektif dan efisien.
Imbauan Kepada Masyarakat
BPBD OKU juga mengimbau masyarakat, khususnya yang bermukim di sekitar DAS Ogan dan wilayah perbukitan, untuk meningkatkan kewaspadaan. Penting bagi masyarakat untuk selalu memantau informasi cuaca dan peringatan dini dari pihak berwenang. Kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat merupakan kunci utama dalam meminimalisir dampak bencana.
"Kami juga mengimbau masyarakat terutama yang bermukim di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan dan wilayah perbukitan agar meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi bencana alam supaya tidak menimbulkan korban jiwa," ujar Januar Efendi.
Dengan langkah-langkah antisipasi dan kesiapsiagaan yang dilakukan oleh BPBD OKU, diharapkan dampak bencana banjir dan tanah longsor dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat tetap terjaga.