Banjir di Ogan Komering Ilir: Petugas BNPB Masih Siaga, 10 Desa Terendam
Banjir di Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan akibat meluapnya Sungai Komering masih menggenangi 10 desa, meskipun sebagian besar wilayah telah surut; petugas gabungan BNPB terus siaga.

Banjir yang melanda Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, akibat meluapnya Sungai Komering pada Senin, 24 Februari 2024, masih menjadi perhatian serius. Petugas gabungan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKI, dan instansi terkait lainnya masih bersiaga di lokasi untuk membantu warga terdampak. Banjir disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi, yang mengakibatkan sungai meluap dan merendam ratusan rumah dan lahan pertanian.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa tim gabungan terus melakukan pendataan dan penyaluran bantuan logistik. "Petugas gabungan masih terus bersiaga dan waspada untuk membantu masyarakat terdampak," ujar Abdul Muhari dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu, 2 Maret 2024. Proses pemulihan pascabanjir masih berlangsung, dengan fokus pada bantuan bagi para pengungsi dan perbaikan infrastruktur yang rusak.
Sebanyak 476 keluarga terdampak banjir, dengan sebagian besar wilayah terdampak kini telah surut. Namun, upaya penanganan masih terus berlanjut, mengingat masih adanya sejumlah desa yang terendam banjir.
Desa-desa yang Masih Terendam Banjir
Meskipun sebagian besar wilayah OKI telah pulih dari banjir, setidaknya 10 desa masih tergenang air dengan ketinggian sekitar 100 centimeter. Desa-desa tersebut tersebar di Kecamatan Lempuing dan Lempuing Jaya, serta Kecamatan Belida. Selain permukiman warga, banjir juga merendam 443,25 hektare lahan sawah, mengancam produktivitas pertanian di daerah tersebut. Kondisi ini mengharuskan petugas untuk tetap bersiaga dan memantau perkembangan situasi.
Desa-desa yang masih terendam meliputi Desa Tebing Suluh, Desa Sumber Makmur, Desa Kepayang, dan Desa Mekar Jaya di Kecamatan Lempuing; Desa Rantau Durian, Desa Tanjung Sari 2, Desa Muktisari, Desa Lubuk Makmur, dan Desa Sungai di Kecamatan Lempuing Jaya; serta Desa Muara Burnai Satu di Kecamatan Belida. Petugas terus berupaya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga di desa-desa tersebut.
Kondisi ini menunjukkan bahwa dampak banjir di OKI masih signifikan dan membutuhkan penanganan jangka panjang. Selain evakuasi dan bantuan logistik, upaya rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur yang rusak juga menjadi prioritas utama.
Bantuan yang Telah Disalurkan
Pemerintah melalui Dinas Sosial, Baznas, dan BPBD OKI telah menyalurkan berbagai bantuan kepada warga terdampak. Bantuan tersebut meliputi selimut, matras, hygiene kit, sembako, beras, dan perlengkapan pengungsian seperti tenda gulung. Jumlah bantuan yang telah disalurkan cukup signifikan, namun jumlah tersebut masih dapat ditingkatkan lagi untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak.
Rincian bantuan yang telah disalurkan antara lain: 100 lembar selimut, 100 lembar matras, 100 boks hygiene kit, 100 paket sembako, 100 kantong beras, 10 paket tenda gulung, dan 28 lembar selimut tambahan. Distribusi bantuan dilakukan secara merata kepada warga yang membutuhkan, dengan prioritas diberikan kepada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas.
Penanganan banjir di OKI menjadi contoh penting dalam koordinasi dan respon cepat dalam menghadapi bencana alam. Kerja sama antar instansi pemerintah dan relawan sangat krusial dalam memastikan bantuan tepat sasaran dan meringankan beban warga terdampak.
Meskipun sebagian besar banjir telah surut, kewaspadaan tetap harus dijaga. Petugas masih terus memantau situasi dan siap memberikan bantuan jika diperlukan. Pemulihan pascabanjir membutuhkan waktu dan kerja keras dari semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat.