Waspada Cuaca Ekstrem! BPBD OKU Imbau Masyarakat Siaga Banjir dan Longsor
BPBD Kabupaten OKU meminta masyarakat waspada cuaca ekstrem dan potensi bencana banjir serta tanah longsor yang diperkirakan berlangsung hingga 3-5 hari ke depan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem. Peringatan ini dikeluarkan menyusul potensi bencana banjir dan tanah longsor yang diprediksi akan melanda wilayah tersebut dalam beberapa hari mendatang. Imbauan ini disampaikan menyusul koordinasi BPBD OKU dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Menurut Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, melalui Manager Pusdalops Gunalfi, hujan intens yang terjadi beberapa hari terakhir di wilayah OKU disebabkan oleh pola angin konvergen di wilayah Sumatera Selatan bagian tengah dan barat. Kondisi ini menyebabkan akumulasi massa udara yang signifikan, memicu pembentukan awan hujan secara intensif dan terus-menerus. Akibatnya, potensi hujan lebat dan berkepanjangan sangat tinggi.
"Dari model prasarana cuaca terlihat potensi hujan yang seperti ini akan berlangsung selama 3-5 hari ke depan untuk wilayah Sumsel, termasuk Kabupaten OKU dan sekitarnya," jelas Gunalfi, mengutip pernyataan Kepala BPBD OKU. Pernyataan ini menekankan urgensi imbauan kewaspadaan kepada masyarakat OKU.
Siaga Darurat Bencana dan Kesiapsiagaan BPBD OKU
Menyikapi potensi bencana hidrometeorologi ini, Pemerintah Kabupaten OKU memperpanjang status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor hingga Maret 2025. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi warganya dari ancaman bencana alam.
BPBD OKU juga meningkatkan kapasitas personel penanggulangan bencana. Hal ini dilakukan untuk memastikan respon yang cepat dan efektif dalam menghadapi potensi banjir dan tanah longsor. Tujuannya adalah untuk meminimalisir korban jiwa dan kerugian material.
Sebanyak 940 personel gabungan telah disiagakan dalam Satgas Penanggulangan Bencana. Mereka siap diterjunkan kapan saja untuk menangani dampak cuaca ekstrem.
Peralatan dan Fasilitas Penanggulangan Bencana
Selain kesiapan personel, BPBD OKU juga telah menyiapkan berbagai peralatan penanggulangan bencana. Peralatan tersebut antara lain enam perahu karet, dua perahu fiber, dan 10 mobil rescue. Kesiapan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menghadapi potensi bencana.
Untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses, disiapkan pula 125 motor trail. Sementara itu, 20 mesin sedot apung disiapkan untuk membantu mengendalikan genangan air. Terakhir, tersedia enam tenda pengungsian dan 60 tenda keluarga untuk menampung warga yang terdampak bencana.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari BPBD OKU dan instansi terkait. Pemantauan kondisi cuaca secara berkala dan kesiapan evakuasi diri sangat penting untuk mengurangi risiko kerugian.
BPBD OKU berharap dengan kesiapan yang telah dilakukan, dampak bencana dapat diminimalisir dan keselamatan masyarakat tetap terjaga. Masyarakat diharapkan aktif berpartisipasi dalam upaya mitigasi bencana.