Waspada Banjir Bandang! BPBD OKU Imbau Warga Antisipasi Luapan Sungai Ogan
BPBD OKU mengingatkan warga untuk waspada terhadap potensi banjir bandang akibat luapan Sungai Ogan setelah kenaikan permukaan air mencapai tiga meter di Kecamatan Muara Jaya.

Baturaja, 14 Mei 2024 - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengeluarkan peringatan dini kepada seluruh warga. Peringatan ini terkait potensi luapan Sungai Ogan yang dapat menyebabkan banjir bandang. Kenaikan permukaan air sungai yang signifikan menjadi alasan utama imbauan kewaspadaan ini.
"Cuaca ekstrem yang terjadi beberapa hari terakhir meningkatkan risiko luapan Sungai Ogan," ungkap Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, di Baturaja, Rabu. Januar menekankan pentingnya kewaspadaan mengingat peristiwa banjir bandang serupa pernah terjadi di Kabupaten OKU pada periode yang sama tahun lalu. Pengalaman tersebut menjadi pembelajaran berharga agar kejadian serupa tidak terulang dan menimbulkan korban jiwa.
Berdasarkan data pemantauan debit Sungai Ogan pada Selasa, 13 Mei 2024, pukul 19.00 WIB, tercatat kenaikan permukaan air hingga tiga meter di wilayah Kecamatan Muara Jaya. Kondisi ini menjadi indikator kuat potensi bahaya banjir bandang yang mengintai. BPBD OKU pun langsung bergerak cepat memberikan peringatan dini kepada masyarakat.
Antisipasi Banjir Bandang di Kabupaten OKU
Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama mereka yang bermukim di sepanjang bantaran Sungai Ogan. "Masyarakat tidak perlu panik, tetapi harus lebih waspada," tegas Januar Efendi. "Jika sungai mulai meluap, segera cari tempat yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri." Imbauan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana alam yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Sebagai bentuk kesiapsiagaan, BPBD OKU telah mendirikan posko di 13 kecamatan. Posko-posko ini akan menjadi pusat koordinasi dan penanggulangan bencana. Personel BPBD dan tim relawan dari setiap kecamatan akan bertugas di posko tersebut, dilengkapi dengan peralatan yang memadai untuk menghadapi berbagai kemungkinan, mulai dari banjir hingga tanah longsor.
Tim relawan di setiap posko memiliki tanggung jawab untuk memantau titik-titik rawan bencana di wilayah masing-masing. Hal ini bertujuan untuk mempercepat respon dan penanggulangan jika terjadi bencana. Sistem pengawasan yang terintegrasi ini diharapkan mampu meminimalisir dampak buruk yang mungkin terjadi.
BPBD OKU juga telah berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan. "Kami mengimbau camat, lurah, dan perangkat desa untuk segera melapor jika terjadi bencana, baik skala ringan maupun berat," tambah Januar. Laporan cepat sangat penting untuk mempermudah proses penanggulangan bencana dan memastikan bantuan tepat sasaran.
Langkah Konkret Menghadapi Potensi Bencana
- Pemantauan Debit Air: BPBD OKU secara intensif memantau debit air Sungai Ogan melalui alat pemantau.
- Posko Bencana: 13 posko bencana didirikan di seluruh kecamatan, dilengkapi personel dan peralatan.
- Koordinasi dengan Pemerintah Desa: Kerja sama dengan pemerintah desa dan kecamatan untuk percepatan pelaporan bencana.
- Imbauan Kepada Masyarakat: Himbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi ke tempat aman jika terjadi luapan sungai.
BPBD OKU berharap dengan langkah-langkah antisipasi yang telah dilakukan, dampak buruk akibat potensi banjir bandang dapat diminimalisir. Kerja sama dan kewaspadaan seluruh masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi ancaman bencana ini. Kesigapan dalam menghadapi situasi darurat akan menyelamatkan jiwa dan harta benda.