BPH Migas Waspadai Cuaca Ekstrem Jelang Idul Fitri 2025, Pastikan Stok BBM Aman
BPH Migas siaga hadapi cuaca ekstrem saat Idul Fitri 2025, pastikan pasokan BBM dan LPG aman di seluruh wilayah, terutama jalur mudik dan daerah rawan bencana.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) mengantisipasi potensi gangguan suplai energi akibat cuaca ekstrem selama Idul Fitri 2025. Kepala BPH Migas, Erika Retnowati, menekankan pentingnya menjaga kestabilan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) agar masyarakat tetap terlayani dengan baik, khususnya di jalur mudik, destinasi wisata, dan daerah rawan bencana. Langkah ini diambil sebagai bentuk kewaspadaan terhadap potensi dampak cuaca ekstrem terhadap distribusi BBM di berbagai wilayah Indonesia.
Dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara pada Minggu (23/3), Erika Retnowati, yang mewakili Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memeriksa kesiapan pasokan energi selama libur Idul Fitri. Ia meminta Pertamina Patra Niaga untuk menyiapkan skema distribusi reguler, alternatif, dan darurat (RAE) untuk mengantisipasi bencana alam. "Perlu kita perhatikan dan antisipasi kondisi cuaca ekstrem, yang bisa saja berpengaruh pada distribusi BBM ke beberapa wilayah. Kami minta dari Pertamina Patra Niaga agar dapat memitigasi dan mempersiapkan skema distribusi reguler, alternatif, dan emergency (RAE) apabila terjadi bencana," tegas Erika.
Selain potensi cuaca ekstrem, BPH Migas juga memperhatikan kondisi gunung berapi di Sumatera Utara. Dua gunung dengan status level 2 atau Waspada, yaitu Gunung Sinabung dan Gunung Marapi, berada di dekat daerah wisata. Oleh karena itu, BPH Migas mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan meminta Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Sinabung untuk terus menyosialisasikan informasi status gunung api di wilayah tersebut.
Kesiapan Pasokan BBM dan LPG di Sumatera Utara
Erika Retnowati memastikan pasokan BBM dan LPG di Sumatera Utara dalam kondisi aman. "Alhamdulillah, tadi telah dipaparkan, secara umum stok dan penyaluran BBM dan LPG sangat aman. Untuk gasoline ketahanannya mencapai 23 hari, gasoil 12 hari, dan LPG 11 hari," ungkapnya setelah meninjau Terminal BBM Medan Group Labuhan Deli. Kunjungan tersebut juga mencakup pengecekan kualitas Pertalite, Pertamax, dan Pertamax Turbo di SPBU Jl Yos Sudarso, Medan, yang hasilnya memenuhi standar yang ditetapkan.
BPH Migas juga meninjau Kantor PT PGN Tbk Sales and Operation Region (SOR) I Area Medan, yang melayani 46.860 pelanggan gas bumi di Aceh dan Sumatera Utara. Pasokan gas di Sumut berasal dari Lhokseumawe Field dan Pangkalan Susu Field, didistribusikan ke rumah tangga, pelanggan kecil, komersial, dan industri. Melalui video conference, BPH Migas berdialog dengan konsumen jargas rumah tangga dan pelanggan kecil, yang memberikan umpan balik positif terhadap layanan tersebut.
Anggota Komite BPH Migas, Harya Adityawarman, menekankan pentingnya koordinasi antara badan usaha penugasan dengan aparat terkait untuk memastikan kelancaran distribusi BBM, terutama di daerah rawan bencana atau padat lalu lintas. Persiapan kendaraan tangki dan awaknya juga menjadi fokus utama agar operasional tetap prima selama periode Ramadhan dan Idul Fitri.
Kunjungan dan Pengawasan Infrastruktur Energi
Dalam kunjungannya, BPH Migas juga meninjau PT PLN UID Sumatera Utara, memastikan keandalan pasokan listrik tetap terjaga. Kunjungan lapangan ini dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk dari Kementerian ESDM, Pertamina Patra Niaga, PT PGN Tbk, dan PT PLN (Persero). Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk memastikan kesiapan dan kelancaran pasokan energi nasional selama periode Idul Fitri 2025.
Secara keseluruhan, BPH Migas telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk memastikan pasokan energi tetap aman dan lancar selama Idul Fitri 2025. Pengawasan ketat terhadap distribusi BBM dan LPG, serta koordinasi dengan berbagai pihak terkait, menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Dengan demikian, masyarakat dapat merayakan Idul Fitri dengan tenang tanpa kekhawatiran akan ketersediaan energi.