BPS Dorong Penguatan Stok Pangan di Sampit Antisipasi Inflasi
Badan Pusat Statistik (BPS) Kotawaringin Timur mendorong pemerintah daerah memperkuat stok komoditas penyumbang inflasi, terutama ayam, telur, beras, dan cabai rawit, guna mengendalikan harga menjelang hari besar keagamaan.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengimbau pemerintah daerah untuk meningkatkan pasokan dan stok komoditas utama penyumbang inflasi di Sampit. Hal ini disampaikan menyusul masih tingginya inflasi yang dipicu oleh beberapa komoditas tertentu.
Kepala BPS Kotawaringin Timur, Eddy Surahman, mengungkapkan beberapa komoditas yang secara konsisten berkontribusi terhadap inflasi, khususnya selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. "Dari 2022, 2023, dan 2024, ayam ras, telur ayam ras, beras, cabai rawit, dan tarif angkutan udara selalu menjadi penyumbang utama inflasi," ujar Eddy di Sampit, Minggu.
Meskipun pada Januari 2025 Sampit mengalami deflasi 0,74 persen dibandingkan Desember 2024, dan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 0,18 persen dibandingkan Januari 2024, beberapa komoditas tetap menjadi perhatian. Deflasi dipengaruhi oleh penurunan harga listrik, bawang merah, bahan bakar rumah tangga, tomat, dan ikan selar. Namun, daging ayam ras dan cabai rawit masih menjadi penyumbang utama inflasi, masing-masing sebesar 0,25 persen dan 0,17 persen.
Strategi Pengendalian Inflasi di Sampit
Menyikapi fluktuasi harga yang kerap terjadi menjelang hari besar keagamaan, BPS merekomendasikan pemantauan intensif terhadap komoditas-komoditas penyumbang inflasi. Hal ini penting untuk menentukan langkah-langkah penanganan yang tepat dan efektif.
Eddy Surahman menjelaskan, "Kenaikan harga menjelang hari besar keagamaan memang sering terjadi karena tingginya permintaan dan faktor psikologis masyarakat dalam berbelanja." Oleh karena itu, strategi pengendalian inflasi yang komprehensif sangat dibutuhkan. Hal ini meliputi upaya menjaga stok, keterjangkauan harga, dan kelancaran distribusi pangan.
Peran Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) sangat krusial dalam hal ini. Kerjasama antar instansi pemerintah sangat penting untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga komoditas penting. "Januari lalu, meskipun terjadi deflasi, daging ayam ras dan cabai rawit tetap menjadi penyumbang inflasi terbesar. Ini menjadi acuan kita dalam intervensi pasar, seperti pasar murah atau pasar penyeimbang," tambah Eddy.
Rekomendasi BPS untuk Pengendalian Inflasi
BPS memberikan beberapa rekomendasi strategis untuk mengendalikan inflasi di Sampit. Rekomendasi tersebut meliputi:
- Menjaga stok, keterjangkauan harga, dan kelancaran distribusi pangan.
- Menjaga keseimbangan harga barang agar tidak merugikan konsumen maupun produsen.
- Meningkatkan kerjasama antar daerah untuk memenuhi stok kebutuhan pokok di Kotawaringin Timur.
- Mengupayakan swasembada komoditas potensial, seperti beras dan daging ayam ras, melalui penguatan hilirisasi.
Dengan menerapkan strategi yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan inflasi di Sampit dapat dikendalikan, dan stabilitas harga kebutuhan pokok dapat terjaga, khususnya menjelang dan selama periode hari besar keagamaan.
Langkah-langkah yang telah dan akan diambil oleh pemerintah daerah diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. Pemantauan dan evaluasi secara berkala juga sangat penting untuk memastikan efektivitas strategi yang diterapkan.