Harga Pangan Terbaru: Cabai Rawit Tembus Rp68.800/kg
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) mencatat harga cabai rawit merah mencapai Rp68.800 per kg dan telur ayam ras Rp29.900 per kg pada Kamis, 13 Februari 2024, di tingkat pedagang eceran nasional.

Harga pangan di Indonesia kembali menjadi sorotan setelah Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional merilis data terbaru pada Kamis, 13 Februari 2024. PIHPS, yang dikelola oleh Bank Indonesia, mencatat sejumlah komoditas mengalami kenaikan harga, terutama cabai rawit merah yang mencapai angka fantastis.
Harga Cabai dan Telur Melonjak
Berdasarkan data PIHPS yang dirilis pukul 09.00 WIB, harga cabai rawit merah di tingkat pedagang eceran nasional tercatat sebesar Rp68.800 per kilogram. Sementara itu, telur ayam ras juga mengalami kenaikan, dengan harga mencapai Rp29.900 per kilogram. Kenaikan harga ini tentu menjadi perhatian serius bagi masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah.
Lonjakan harga cabai rawit merah kemungkinan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti cuaca ekstrem yang mengganggu produksi, serta tingginya permintaan di pasaran. Faktor-faktor tersebut perlu dikaji lebih lanjut untuk menemukan solusi jangka panjang agar harga cabai rawit merah tetap stabil dan terjangkau.
Komoditas Pangan Lainnya
Selain cabai rawit merah dan telur ayam ras, PIHPS juga mencatat harga komoditas pangan lainnya. Bawang merah terpantau di harga Rp37.000 per kg, bawang putih Rp44.650 per kg. Beras pun menunjukkan variasi harga, mulai dari Rp13.800 per kg untuk kualitas bawah II hingga Rp17.000 per kg untuk beras kualitas super II.
Harga cabai merah besar tercatat Rp54.550 per kg, cabai merah keriting Rp54.450 per kg, dan cabai rawit hijau Rp62.850 per kg. Daging ayam ras segar dibanderol Rp36.150 per kg, sementara daging sapi kualitas I dan II masing-masing Rp138.600 dan Rp129.800 per kg. Gula pasir premium dan lokal juga terpantau di harga Rp19.600 dan Rp18.550 per kg. Terakhir, minyak goreng curah, kemasan bermerek I, dan kemasan bermerek II masing-masing dihargai Rp18.650, Rp21.950, dan Rp20.900 per kg.
Dampak dan Antisipasi
Kenaikan harga pangan ini berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis untuk mengendalikan harga, misalnya dengan memastikan pasokan komoditas tetap terjaga, serta melakukan intervensi pasar jika diperlukan. Penting juga untuk meningkatkan efisiensi distribusi agar harga di tingkat konsumen tidak terlalu tinggi.
Transparansi informasi harga pangan juga sangat krusial. PIHPS berperan penting dalam memberikan data akurat dan terkini, sehingga masyarakat dan pemerintah dapat mengambil keputusan yang tepat. Ke depannya, perlu ditingkatkan lagi upaya untuk memastikan data harga pangan selalu update dan mudah diakses oleh publik.
Pemerintah juga perlu mempertimbangkan program-program bantuan sosial yang tepat sasaran untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak kenaikan harga pangan. Koordinasi yang baik antar kementerian dan lembaga terkait sangat penting untuk memastikan efektivitas kebijakan yang diambil.
Kesimpulan
Data PIHPS menunjukkan fluktuasi harga pangan di Indonesia, khususnya pada komoditas cabai rawit merah dan telur ayam. Pemerintah perlu mengambil langkah proaktif untuk mengatasi masalah ini dan memastikan keterjangkauan harga pangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Transparansi informasi dan koordinasi antar lembaga menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini.