BPTD Maluku Siapkan Tiga Posko Terpadu Antisipasi Lonjakan Pemudik Lebaran 2025
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Maluku menyiapkan tiga posko terpadu di Pelabuhan Galala, Hunimua, dan Yos Sudarso Ambon untuk mengamankan kelancaran arus mudik Lebaran 2025, dengan antisipasi lonjakan pemudik pada 28-30 Maret 2025.
Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Maluku bersiap menghadapi arus mudik Lebaran 2025 dengan langkah antisipatif. Mereka menyiapkan tiga posko terpadu di lokasi strategis untuk memastikan kelancaran transportasi selama periode mudik. Posko-posko tersebut akan beroperasi di Pelabuhan Galala, Pelabuhan Hunimua, dan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. Langkah ini diambil untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pemudik yang akan menggunakan jalur laut selama periode tersebut.
Kepala BPTD Maluku, Hasan Bisri, menjelaskan bahwa posko-posko ini tidak berdiri sendiri. Mereka bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait di Maluku untuk menciptakan sinergi dan efektivitas pengawasan. Selain tiga posko utama di Ambon, integrasi juga dilakukan dengan posko-posko di Namlea, Waipirit, Waai, dan Masohi, berkolaborasi dengan Satuan Pelayanan (Satpel) dan pemerintah daerah setempat. Hal ini menunjukkan komitmen BPTD Maluku dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Maluku.
Keputusan untuk hanya menyiapkan satu kali posko besar dalam setahun diambil berdasarkan evaluasi pergerakan masyarakat selama Natal dan Tahun Baru (Nataru). Karena pola perjalanan cenderung sama, BPTD Maluku memutuskan untuk memfokuskan sumber daya pada posko terpadu Lebaran 2025. Dengan demikian, pengawasan dan monitoring dapat dilakukan secara lebih efektif dan efisien, memastikan pelayanan optimal kepada seluruh pemudik.
Antisipasi Lonjakan Pemudik dan Peningkatan Trip Kapal
Meskipun arus mudik terpantau landai hingga saat ini, BPTD Maluku tetap waspada. Berdasarkan monitoring awal di Pelabuhan Hunimua, periode mudik yang dimulai sejak 21 Maret hingga 11 April 2025 diprediksi akan mengalami lonjakan penumpang pada tanggal 28-30 Maret 2025. Untuk mengantisipasi hal tersebut, langkah strategis telah disiapkan.
Sebagai bentuk antisipasi lonjakan pemudik, jumlah trip kapal di Pelabuhan Hunimua ditingkatkan. Dari semula 13 perjalanan per hari, jumlahnya dinaikkan menjadi 17 perjalanan. Peningkatan ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan pilihan perjalanan yang lebih banyak bagi masyarakat, sehingga diharapkan dapat mengurangi kepadatan dan antrean di pelabuhan.
BPTD Maluku juga telah mengerahkan 208 personel untuk melakukan monitoring di lapangan. Pengawasan tahun ini lebih banyak dilakukan secara daring, sejalan dengan kebijakan efisiensi yang meniadakan tim monitoring dari pusat. Hal ini menunjukkan adaptasi BPTD Maluku terhadap perkembangan teknologi dan upaya optimalisasi sumber daya.
Kesiapan Armada Kapal dan Optimalisasi Pelabuhan
Untuk memastikan kelancaran transportasi laut, BPTD Maluku telah memastikan kesiapan seluruh armada kapal yang akan beroperasi selama periode mudik Lebaran 2025. Di Pelabuhan Galala, terdapat dua kapal yang siap beroperasi, sementara Pelabuhan Hunimua mengoperasikan enam kapal, dengan empat kapal beroperasi harian dan dua kapal sebagai cadangan.
Dengan jumlah kapal yang memadai dan tersedianya kapal cadangan, BPTD Maluku berupaya meminimalisir potensi kendala dan memastikan ketersediaan transportasi bagi seluruh pemudik. Kesiapan armada kapal ini merupakan bagian penting dari strategi BPTD Maluku dalam mengamankan kelancaran arus mudik Lebaran 2025.
"Seluruh armada kapal telah dipastikan dalam kondisi siap untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran 2025," ujar Kepala BPTD Maluku.
Optimisme Terhadap Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
Dengan berbagai langkah antisipatif yang telah disiapkan, BPTD Maluku optimistis bahwa arus mudik dan balik Lebaran 2025 dapat berjalan lancar dan aman. Kesiapan posko terpadu, peningkatan jumlah trip kapal, pengawasan yang efektif, dan kesiapan armada kapal menunjukkan komitmen BPTD Maluku dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Maluku selama periode mudik Lebaran.
Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik, sehingga mereka dapat merayakan Lebaran bersama keluarga dengan tenang dan tanpa hambatan transportasi.