KSOP Banjarmasin Siapkan 6 Strategi Lancar Mudik Lebaran 2025
KSOP Banjarmasin menerapkan enam langkah strategis untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik jalur laut Lebaran 2025 di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan fokus pada keselamatan dan kenyamanan penumpang.

Banjarmasin, 20 Maret 2024 (ANTARA) - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas I Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) telah menyiapkan strategi jitu untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik melalui jalur laut. Pelabuhan Trisakti Banjarmasin dan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menjadi fokus utama dalam rencana ini. Langkah-langkah tersebut diambil untuk menjamin keselamatan dan kenyamanan para pemudik yang menggunakan transportasi laut.
Kepala KSOP Banjarmasin, Samsuddin, menjelaskan bahwa Pelabuhan Banjarmasin berperan penting dalam mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Hal ini disampaikan usai Pembukaan Posko Penyelenggaraan Angkutan Laut Lebaran 2025 di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kamis malam. Enam strategi kunci telah disusun untuk mencapai tujuan tersebut, memperhatikan potensi peningkatan jumlah penumpang dan tantangan yang mungkin muncul.
Samsuddin menekankan komitmen KSOP Banjarmasin dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Pihaknya telah mempersiapkan berbagai langkah antisipatif untuk mengatasi potensi kendala selama periode mudik dan balik. Kerja sama dengan berbagai pihak terkait juga menjadi kunci keberhasilan dalam pelaksanaan strategi ini.
Enam Strategi Sukseskan Mudik Lebaran 2025
KSOP Banjarmasin telah merumuskan enam langkah strategis untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Pertama, pemeriksaan kelaikan kapal dan pengawasan keselamatan menjadi prioritas utama. Semua kapal yang beroperasi selama periode Lebaran wajib menjalani uji kelaiklautan untuk menjamin keselamatan penumpang. "Kami telah menginstruksikan tim pengawas untuk inspeksi mendetail terhadap kapal penumpang, terutama aspek keselamatan dan kapasitas kapal," tegas Samsuddin.
Kedua, pengoperasian posko koordinasi antar instansi dimulai dari tanggal 21 Maret hingga 11 April 2025. Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi dan memberikan pelayanan kepada calon penumpang. Ketiga, memperhatikan prediksi peningkatan jumlah penumpang sebesar 14 persen dibandingkan tahun lalu, KSOP Banjarmasin berkoordinasi dengan operator kapal untuk memastikan kapasitas armada mencukupi kebutuhan.
Keempat, penguatan pengawasan dan keamanan pelabuhan dilakukan dengan menyiagakan kapal negara. Langkah ini bertujuan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan menjaga keamanan di area pelabuhan. Kelima, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya membeli tiket kapal secara online melalui aplikasi atau situs operator kapal terus digencarkan. Hal ini untuk menghindari praktik calo dan mengurangi kepadatan di terminal pelabuhan.
Keenam, mitigasi cuaca buruk menjadi langkah krusial. KSOP Banjarmasin berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memperoleh informasi cuaca terkini. Informasi ini kemudian disebarluaskan kepada nakhoda, operator kapal, dan penumpang sebagai antisipasi terhadap kondisi cuaca yang membahayakan keselamatan pelayaran. "Langkah ini untuk menyebarluaskan informasi cuaca kepada nakhoda, operator kapal, dan penumpang, sebagai antisipasi jika terdapat kondisi yang membahayakan keselamatan pelayaran," jelas Samsuddin.
Dengan menerapkan keenam strategi ini, KSOP Banjarmasin optimistis dapat memberikan pelayanan terbaik dan memastikan kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025 melalui jalur laut. Kerja sama dan koordinasi yang baik dengan berbagai pihak terkait menjadi kunci keberhasilan dalam upaya ini. Keselamatan dan kenyamanan penumpang tetap menjadi prioritas utama.