BRGM Pulihkan 1,6 Juta Hektare Lahan Gambut dan 84 Ribu Hektare Mangrove
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah berhasil memulihkan 1,6 juta hektare lahan gambut dan 84 ribu hektare mangrove di Indonesia dari tahun 2016 hingga 2024, serta menciptakan lapangan kerja bagi puluhan ribu masyarakat.

Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) telah mengumumkan keberhasilannya dalam memulihkan lahan gambut dan mangrove di Indonesia. Selama periode 2016 hingga 2024, BRGM telah berhasil merestorasi 1,6 juta hektare lahan gambut dan merehabilitasi sekitar 84.000 hektare mangrove. Program ini tidak hanya berdampak positif pada lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar area restorasi. Upaya ini dilakukan di tujuh provinsi untuk restorasi gambut dan sembilan provinsi untuk rehabilitasi mangrove.
"Restorasi gambut dan mangrove tidak hanya memulihkan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya," ungkap Sekretaris Utama BRGM, Ayu Dewi Utari, dalam sebuah pernyataan resmi pada Kamis. BRGM, yang dibentuk berdasarkan instruksi Presiden, akan menyelesaikan masa kerjanya pada Desember 2024. Program restorasi ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Program restorasi gambut dan mangrove BRGM menjangkau wilayah yang luas dan melibatkan banyak pihak. Hal ini menunjukkan skala besar dan kompleksitas upaya yang dilakukan untuk mencapai keberhasilan yang signifikan dalam pelestarian lingkungan di Indonesia. Keberhasilan ini juga menjadi bukti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam upaya konservasi lingkungan.
Restorasi Gambut: Pengurangan Kebakaran dan Infrastruktur
Upaya restorasi gambut yang dilakukan BRGM telah menunjukkan hasil yang signifikan. Tercatat, kebakaran lahan berhasil dikurangi sebesar 29,59 persen. Ini merupakan pencapaian penting dalam upaya pencegahan bencana kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi di Indonesia. Selain itu, hingga Desember 2024, telah dibangun 22.349 unit infrastruktur restorasi gambut. Infrastruktur ini berperan penting dalam mendukung keberlangsungan program restorasi gambut.
BRGM juga telah berhasil menciptakan lapangan kerja bagi 102.000 orang dalam program restorasi gambut. Hal ini menunjukkan dampak positif program ini terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Pemberian pekerjaan ini tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan.
Program ini juga memberikan bimbingan kepada 2.992 kelompok masyarakat yang terlibat dalam kegiatan restorasi gambut. Dengan memberikan bimbingan teknis dan pendampingan, BRGM memastikan keberlanjutan program restorasi gambut dan keberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lahan gambut.
Rehabilitasi Mangrove: Program Terbesar di Dunia
Rehabilitasi mangrove yang dilakukan BRGM merupakan program terbesar di dunia. Program ini tidak hanya meningkatkan luas tutupan lahan mangrove, tetapi juga meningkatkan produktivitas perikanan dan menciptakan lapangan kerja. Lebih dari 41.352 orang telah berpartisipasi dalam upaya rehabilitasi mangrove, menunjukkan peran aktif masyarakat dalam pelestarian lingkungan.
Keberhasilan rehabilitasi mangrove ini memberikan dampak positif yang signifikan terhadap ekosistem pesisir. Peningkatan luas tutupan mangrove berperan penting dalam melindungi pantai dari abrasi, menjaga keanekaragaman hayati, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir melalui peningkatan produktivitas perikanan dan pariwisata.
BRGM juga memberikan bimbingan kepada 2.992 kelompok masyarakat yang terlibat dalam rehabilitasi mangrove. Bimbingan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program dan pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan mangrove.
Tantangan dan Kesinambungan Program
Ayu Dewi Utari menekankan bahwa restorasi gambut dan mangrove bukanlah proses yang instan. Diperlukan waktu, konsistensi, dan adaptasi terhadap kondisi sosial ekonomi daerah terpencil dan perbatasan. Program ini membutuhkan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
BRGM, yang saat ini sedang dalam tahap likuidasi, telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia. Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi upaya restorasi gambut dan mangrove di berbagai negara.
Keberhasilan BRGM dalam merestorasi lahan gambut dan mangrove menunjukkan pentingnya komitmen dan kerja keras dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan partisipasi aktif masyarakat, restorasi ekosistem ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia.