Brigit Biofarmaka Sasar Penjualan 50 Unit Pohon Cair Penyerap Karbon pada 2025
PT Brigit Biofarmaka Teknologi (OBAT) menargetkan penjualan 50 unit TreeAlgae, alat penyerap karbon berbasis mikroalga, pada 2025 untuk membantu mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara.
PT Brigit Biofarmaka Teknologi Tbk (OBAT) memasang target ambisius: menjual 50 unit TreeAlgae, alat penyerap karbon inovatif, pada tahun 2025. TreeAlgae, yang telah dipatenkan (nomor EC00202510853), merupakan solusi berbasis mikroalga yang diklaim mampu menyerap karbon dioksida setara dengan 15 pohon besar.
Direktur Utama OBAT, Is Heriyanto, menjelaskan potensi TreeAlgae dalam menjawab tantangan perdagangan karbon internasional dan komitmen net zero emission (NZE) 2060. Satu unit TreeAlgae, dengan kapasitas 200 liter cairan mikroalga, memberikan solusi praktis terutama di perkotaan yang minim lahan hijau. "Ini merupakan terobosan dan juga menjawab kebutuhan perdagangan karbon internasional yang belum lama ini resmi diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujar Is saat ditemui di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis lalu.
TreeAlgae menawarkan solusi efisien. Alat ini mengadopsi proses fotosintesis alami mikroalga, menyerap CO2 dan melepaskan oksigen. Sistem fotobioreaktor canggih melipatgandakan kapasitas penyerapan karbon dan produksi oksigen. Selain itu, produk sampingannya berupa biomassa dan cairan kaya karbon organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk.
Desain TreeAlgae yang ringkas (sekitar 140 cm) dan perawatan otomatis (peremajaan dua mingguan) memudahkan penggunaannya di berbagai lokasi, mulai dari perempatan jalan hingga pabrik. Is Heriyanto optimis TreeAlgae akan diterima pasar. "Ruang yang dibutuhkan tak terlalu luas, anda dapat membayangkan sebuah aquarium yang didalamnya berisi TreeAlgae yang dilengkapi dengan teknologi yang kami ciptakan. Seperti misalnya di perempatan jalan, ruang tertutup atau bahkan di pabrik. Kami amat optimis ini dapat diterima oleh masyarakat," tambahnya.
TreeAlgae terdiri dari empat komponen utama: wadah pembiakan mikroalga, sensor pemantauan berbasis IoT, sistem tenaga surya, dan desain portabel. Harga per unit mencapai Rp150 juta. Meskipun terbilang mahal, empat perusahaan telah melakukan pre-order, dengan pesanan antara satu hingga sepuluh unit.
Keunggulan TreeAlgae terletak pada kemampuannya mengatasi masalah lingkungan di perkotaan. Dengan teknologi yang inovatif, TreeAlgae menawarkan solusi praktis untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara. "Kami berupaya berkontribusi mengatasi pemanasan planet kita. Sebagai negara sepuluh besar yang memiliki hutan yang menjadi paru-paru bumi, hasil penelitian kami ini diharapkan dapat membuat udara yang kita hirup semakin bersih dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat," pungkas Is.
Secara keseluruhan, peluncuran TreeAlgae menandai langkah inovatif dalam upaya mitigasi perubahan iklim. Target penjualan 50 unit pada 2025 menunjukkan optimisme Brigit Biofarmaka dalam memberikan solusi berkelanjutan bagi permasalahan lingkungan.