BRIN Awasi Pembangunan PLTS Danau Singkarak untuk Jaga Ekosistem
Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Danau Singkarak melibatkan BRIN untuk memonitor dan mitigasi dampaknya terhadap ekosistem danau, khususnya ikan bilih.

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Danau Singkarak, Sumatera Barat, kini melibatkan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). BRIN ditugaskan untuk melakukan pemantauan ketat dan upaya mitigasi guna mencegah dampak negatif terhadap ekosistem danau yang terkenal dengan ikan bilihnya. Hal ini disampaikan peneliti madya BRIN, Dr. Ivana Yuniarti, Senin, 20 Januari 2024 di Jakarta.
Mengapa BRIN Dilibatkan? Tujuan utama keterlibatan BRIN bukan untuk menilai pencemaran, melainkan untuk memastikan PLTS ramah lingkungan dan tetap lestari. Mereka fokus pada upaya pelestarian lingkungan danau, termasuk populasi ikan bilih. Dr. Yuniarti menegaskan, "BRIN dilibatkan untuk menciptakan PLTS yang ramah lingkungan guna melestarikan lingkungan, antara lain ikan bilih, bukan untuk menilai pencemaran Danau Singkarak."
Bagaimana BRIN Melakukan Pemantauan? Pemantauan yang dilakukan BRIN sangat komprehensif. Mereka memonitor berbagai parameter kualitas air seperti penetrasi cahaya, suhu air, kadar oksigen terlarut, dan Biological Oxygen Demand (BOD). Selain itu, tingkat kelimpahan, komposisi populasi, dan pergerakan ikan bilih juga diamati secara cermat. Bahkan, perubahan pada mikroorganisme di dasar danau dan potensi pencemaran dari biofouling juga menjadi fokus pemantauan dan mitigasi.
Upaya Mitigasi dan Solusi Berkelanjutan Meskipun area yang digunakan untuk PLTS hanya 0,45% dari luas total Danau Singkarak, BRIN tetap berkomitmen melakukan pemantauan menyeluruh. Mereka berupaya meminimalisir risiko dengan merancang PLTS sebagai taman buatan yang ramah lingkungan. Desain ini diharapkan dapat menjadi habitat baru bagi ikan bilih, menyediakan tempat bertelur, memijah, dan mencari makan. Penggunaan tanaman lokal di area sekitar panel surya juga dilakukan untuk mendukung ekosistem tersebut. BRIN juga menekankan pentingnya dialog dengan nelayan untuk memastikan solusi yang saling menguntungkan.
Komitmen Jangka Panjang BRIN berkomitmen untuk melakukan pemantauan secara berkelanjutan bersama berbagai pihak terkait. Mereka memastikan PLTS ini tidak hanya menghasilkan energi terbarukan, tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan Danau Singkarak. Peneliti juga memastikan suhu, penetrasi cahaya, plankton, dan kadar oksigen yang dibutuhkan ikan bilih tetap terjaga. Dr. Yuniarti menambahkan, "Tujuan utama kolaborasi BRIN dalam proyek ini untuk menciptakan PLTS yang ramah lingkungan dan mendukung kelestarian ikan bilih, spesies khas danau tersebut."
Danau Singkarak sendiri merupakan danau terbesar kedua di Sumatera, membentang di Kabupaten Solok dan Tanah Datar, Sumatera Barat, dengan luas sekitar 108 km². Proyek PLTS ini diharapkan dapat menjadi contoh pembangunan energi terbarukan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.