BRIN, KI, dan IBCI Jalin Kerja Sama Konservasi Padang Lamun di Indonesia
BRIN, Konservasi Indonesia (KI), dan International Blue Carbon Institute (IBCI) berkolaborasi untuk melestarikan padang lamun di Indonesia guna menjaga penyerapan karbon dan keanekaragaman hayati laut, dengan rencana puncak berupa lokakarya di Bali tahun.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Konservasi Indonesia (KI), dan International Blue Carbon Institute (IBCI) Singapura resmi bekerja sama untuk melindungi padang lamun di Indonesia. Kerja sama ini diumumkan pada Minggu, 26 Januari, di Jakarta, dan bertujuan untuk menjaga ekosistem laut yang vital ini.
Mengapa Padang Lamun Penting? Padang lamun berperan krusial sebagai penyerap karbon alami, sering disebut sebagai 'paru-paru laut', dan mendukung keanekaragaman hayati laut. Kerja sama ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar dalam upaya konservasi lingkungan di Indonesia.
Bagaimana Kerja Sama Ini Berjalan? BRIN akan mengerahkan para peneliti berpengalaman untuk membina para ahli muda di bidang ekosistem padang lamun. Mereka akan berbagi pengetahuan dan hasil riset mereka untuk mendukung program konservasi ini. Pusat Riset Oseanografi BRIN, di bawah kepemimpinan Udhi Eko Hernawan, akan menjadi ujung tombak dalam hal dukungan riset dan pengembangan.
Pelatihan dan Pengumpulan Data Sejalan dengan itu, IBCI dan KI menginisiasi pelatihan pengambilan data padang lamun. Tujuannya adalah untuk melatih para peserta agar mampu mengumpulkan data akurat di seluruh Indonesia. Data yang terkumpul akan memperkaya informasi mengenai potensi penyerapan karbon oleh padang lamun di Indonesia, sehingga upaya konservasi dapat lebih terarah dan efektif.
Siti Maryam Yaakub, Direktur IBCI sekaligus perwakilan KI, menjelaskan bahwa data yang didapatkan akan melengkapi data-data sebelumnya. Dengan data yang lebih lengkap dan mutakhir, Indonesia dapat memiliki gambaran yang lebih akurat tentang peran padang lamun dalam menyerap karbon.
Lokakarya di Bali: Menuju Aksi Konkret Puncak dari kerja sama ini adalah rencana penyelenggaraan sebuah lokakarya di Bali pada November 2025. Lokakarya ini akan berfokus pada perumusan rencana aksi nyata untuk konservasi padang lamun di Indonesia. Bali dipilih sebagai lokasi karena aksesibilitasnya yang baik, baik dari dalam maupun luar negeri.
Kesimpulan Kerja sama antara BRIN, KI, dan IBCI menandai langkah penting dalam upaya konservasi padang lamun di Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan dampak signifikan dalam menjaga ekosistem laut yang berharga ini dan berkontribusi pada upaya global dalam melawan perubahan iklim.