Bukan Sekadar Jualan, Kemendag Buka Lebar Pintu Ritel Modern untuk UMKM Pangan: Penyerapan Produk Lokal Capai 80%!
Kementerian Perdagangan membuka akses bagi UMKM Pangan ke ritel modern, menandai komitmen pemerintah memperkuat pasar domestik. Bagaimana strategi ini akan memperluas jangkauan produk UMKM?

Kementerian Perdagangan (Kemendag) secara resmi membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) pangan. Inisiatif strategis ini diwujudkan melalui program "UKM Pangan Award Goes to Modern Ritel", sebuah langkah konkret untuk memperkuat ekosistem pasar domestik. Program ini bertujuan menyalurkan produk-produk UMKM pangan berkualitas ke jaringan ritel modern di seluruh Indonesia.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menegaskan komitmen pemerintah dalam memperkuat pasar domestik. Beliau menjelaskan bahwa sinergi antara pemerintah dan pelaku ritel modern akan menjadi tulang punggung bagi pemasaran produk UMKM. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu memperkuat rantai pasok domestik sekaligus menjadi saluran distribusi yang efektif bagi produk pangan dalam negeri.
Sebagai langkah awal, Kemendag menggandeng Hero Supermarket sebagai mitra perdana dalam inisiatif penting ini. Kerja sama tersebut menandai dimulainya era baru bagi UMKM pangan untuk menjangkau konsumen lebih luas. Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan.
Sinergi Pemerintah dan Ritel Modern Perkuat Pasar Domestik
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan apresiasi tinggi kepada para pelaku ritel modern atas kontribusi mereka. Kontribusi ini meliputi penguatan rantai pasok domestik, dukungan kemitraan strategis dengan pelaku UMKM pangan, serta pembangunan ketahanan pangan nasional yang inklusif. Sinergi ini mencerminkan visi pemerintah untuk menciptakan ekosistem bisnis yang saling mendukung.
Beliau menambahkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, UMKM, dan ritel modern adalah kunci. Kolaborasi semacam ini akan memastikan produk-produk lokal memiliki daya saing. Selain itu, ini juga akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh lapisan masyarakat.
Langkah Kemendag ini merupakan respons terhadap kebutuhan UMKM untuk mendapatkan akses pasar yang lebih baik. Selama ini, banyak UMKM kesulitan menembus pasar ritel modern karena berbagai kendala. Dengan adanya program ini, diharapkan kendala tersebut dapat diminimalisir.
Kurasi Ketat UKM Pangan Award Jamin Kualitas Produk
Pembukaan akses ritel modern bagi UMKM pangan binaan Kemendag telah membuahkan hasil nyata. Sebanyak 22 pelaku UMKM dengan total 79 jenis produk pangan berhasil menembus Hero Supermarket. Keberhasilan ini bukan tanpa proses, melainkan hasil dari kurasi yang ketat dan berkelanjutan melalui UKM Pangan Award.
UKM Pangan Award merupakan lomba pangan tahunan yang diselenggarakan Kemendag setiap bulan Oktober. Pelaksanaan lomba ini berbarengan dengan pameran dagang internasional Trade Expo Indonesia (TEI). Proses seleksi produk melibatkan juri-juri profesional yang memastikan standar kualitas tinggi terpenuhi.
Budi Santoso menjelaskan bahwa produk yang lolos kurasi telah memenuhi standar ketat. Produk-produk tersebut siap untuk dipasarkan di ritel modern, sebagaimana yang terlihat saat ini. Proses ini memastikan bahwa hanya produk UMKM terbaik yang dapat menjangkau konsumen melalui jalur ritel modern.
Penyerapan Produk Lokal Meningkat dan Potensi Ekspor Terbuka
Menteri Budi Santoso juga menyoroti perubahan signifikan dalam pandangan masyarakat terhadap kemampuan ritel modern menyerap produk lokal. Dahulu, pemerintah menetapkan kebijakan minimal 30 persen penyerapan produk lokal di ritel modern. Kini, angka penyerapan tersebut telah melonjak drastis hingga mencapai lebih dari 80 persen.
Peningkatan ini menunjukkan komitmen kuat dari pihak ritel modern untuk mendukung produk dalam negeri. Hal ini juga membuktikan kualitas produk UMKM yang semakin bersaing. Angka 80 persen ini menjadi indikator positif bagi perkembangan ekonomi nasional.
Produk UMKM yang berhasil masuk jaringan ritel modern juga memiliki potensi besar untuk menembus pasar ekspor. Kemendag mendukung penuh orientasi ekspor ini melalui Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Program ini memanfaatkan fasilitasi perwakilan perdagangan di luar negeri, membuka peluang UMKM untuk go global.