Bulog Komitmen Serap 9.000 Ton Jagung Petani Bima dan Dompu Tahun 2025
Perum Bulog berkomitmen menyerap 9.000 ton jagung dari petani Bima dan Dompu pada tahun 2025 dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru Rp5.500 per kilogram.

Bima, NTB, 28 Maret 2025 - Perum Bulog menegaskan komitmennya untuk menyerap sebanyak 9.000 ton jagung dari para petani di Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Bulog Cabang Bima, Heri Sulistyanto, pada Jumat lalu. Penyerapan jagung ini direncanakan akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang dengan harga pembelian pemerintah (HPP) terbaru.
Keputusan Bulog ini memberikan angin segar bagi para petani jagung di Bima dan Dompu. Dengan harga HPP jagung terbaru yang ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram – mengalami kenaikan Rp500 dari harga sebelumnya – petani diharapkan dapat memperoleh keuntungan yang lebih baik dari hasil panen mereka. Program ini juga diharapkan dapat menstabilkan harga jagung di pasaran dan menjamin ketersediaan pasokan.
Penyerapan jagung sebanyak 9.000 ton ini telah mempertimbangkan kapasitas penyimpanan yang tersedia di silo sentra pengeringan jagung serta gudang-gudang Bulog di Bima dan Dompu. Hal ini memastikan bahwa jagung yang diserap dapat disimpan dengan aman dan terhindar dari kerusakan.
Kapasitas Penyimpanan dan Stok Jagung Bulog
Heri Sulistyanto menjelaskan lebih lanjut mengenai kapasitas penyimpanan Bulog saat ini. Bulog saat ini menyimpan 13.800 ton jagung hasil penyerapan tahun 2024. Stok jagung tersebut belum dilepas ke pasar, sehingga penyerapan tahun 2025 harus menunggu hingga silo dan gudang Bulog kosong. "Rinciannya, Gudang Jatiwangi (Kota Bima) sebanyak 1.347 ton; Gudang Bolo (Kabupaten Bima) 1.756 ton; dan Gudang Dompu sebanyak 10.748 ton," papar Heri.
Karena keterbatasan kapasitas penyimpanan inilah, Bulog belum melakukan penyerapan jagung dari petani. Saat ini, perusahaan pelat merah tersebut tengah mempersiapkan sarana penyimpanan tambahan. Proses lelang penjualan stok jagung pengadaan tahun 2024 juga masih berlangsung di Kantor KPKNL Bima.
Proses lelang ini bertujuan untuk mengosongkan gudang Bulog sehingga siap untuk menampung hasil panen jagung petani pada tahun 2025. Dengan demikian, komitmen Bulog untuk menyerap 9.000 ton jagung dapat terlaksana dengan lancar.
Potensi Produksi Jagung NTB
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) NTB menunjukkan bahwa pada Januari hingga Desember 2024, Nusa Tenggara Barat menghasilkan jagung sebanyak 1,2 juta ton. Sementara itu, pada Januari hingga April 2025, potensi produksi jagung dari hasil panen mencapai 683.950 ton. Angka ini menunjukkan potensi kenaikan produksi sebesar 56,51 persen atau sekitar 246.960 ton dibandingkan produksi pada periode yang sama di tahun 2024.
Kepala BPS NTB, Wahyudin, memproyeksikan bahwa lebih dari separuh total produksi jagung tahun 2024 dipanen pada Januari hingga April 2024. Proyeksi ini menunjukkan tingginya produktivitas jagung di NTB dan potensi peningkatan produksi di masa mendatang.
Dengan potensi produksi yang cukup besar ini, komitmen Bulog untuk menyerap 9.000 ton jagung dari petani Bima dan Dompu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dan kesejahteraan para petani. Program ini juga menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendukung sektor pertanian di Indonesia.
Ke depan, diharapkan sinergi antara Bulog dan pemerintah daerah dapat terus ditingkatkan untuk memastikan penyerapan hasil panen petani berjalan lancar dan memberikan manfaat yang optimal bagi semua pihak. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pasokan jagung di pasar.