Bulog Sumut Siap Serap Jagung Petani, Harga Pokok Penjualan Rp5.500 per Kg
Bulog Sumut berkomitmen menyerap jagung pipilan kering petani lokal sesuai Harga Pokok Penjualan (HPP) Rp5.500 per kg untuk mendukung swasembada pangan nasional.

Bulog Kantor Wilayah Sumatera Utara (Sumut) memastikan kesiapannya menyerap jagung pipilan kering dari petani lokal. Hal ini dilakukan seiring dengan masuknya musim panen raya di sejumlah daerah di Sumatera Utara, seperti Kabupaten Karo, Dairi, dan Pakpak Bharat. Langkah ini diambil untuk menjamin kesejahteraan petani dan mendukung program swasembada pangan nasional.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut, Budi Cahyanto, menyatakan komitmen tersebut secara langsung. "Kami siap membeli jagung pipilan dari petani lokal dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah, yaitu Rp5.500 per kilogram," ujar Budi di Medan, Kamis (20/3).
Kebijakan pembelian jagung ini sejalan dengan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 2 Tahun 2025 tentang perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan rafaksi gabah dan beras, yang berlaku sejak 15 Januari 2025. Langkah ini bertujuan melindungi petani dan memastikan terwujudnya swasembada pangan di Indonesia.
Bulog Sumut Prioritaskan Petani Lokal
Budi Cahyanto menegaskan bahwa Bulog Sumut membuka kesempatan seluas-luasnya bagi petani lokal yang ingin menjual hasil panen jagungnya. Pihaknya berkomitmen untuk menyerap seluruh jagung yang memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Dengan harga pembelian yang telah ditentukan, diharapkan petani dapat memperoleh keuntungan yang layak dan terhindar dari kerugian.
Langkah ini dinilai sebagai upaya nyata pemerintah dalam melindungi petani sebagai elemen penting dalam ketahanan pangan nasional. Dengan harga yang stabil dan terjamin, petani dapat lebih fokus pada peningkatan produktivitas dan kualitas jagung yang dihasilkan.
Bulog Sumut berharap langkah ini dapat memberikan dampak positif pada perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan petani di Sumatera Utara. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan mengurangi ketergantungan pada impor.
Pelelangan Jagung Bulog Sumut
Di sisi lain, Bulog Sumut juga melakukan pelelangan jagung melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat. Budi Cahyanto menjelaskan bahwa saat ini Bulog Sumut memiliki stok jagung di gudang sebanyak 2.050 ton yang akan dilelang.
Pelelangan ini dilakukan untuk mencegah penumpukan stok jagung di gudang Bulog. Jika stok jagung tidak segera dilelang, maka penyerapan jagung dari petani lokal dapat terhambat. Dengan demikian, pelelangan ini juga menjadi bagian dari upaya untuk mendukung petani lokal.
Budi berharap pelelangan ini dapat berjalan lancar dan menghasilkan harga yang kompetitif. Hal ini akan memberikan keuntungan bagi Bulog Sumut dan juga memberikan kepastian pasar bagi petani jagung di Sumatera Utara.
Dengan adanya kebijakan penyerapan jagung dari petani dan pelelangan stok jagung yang ada, Bulog Sumut menunjukkan komitmennya dalam mendukung program swasembada pangan dan kesejahteraan petani di Sumatera Utara. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan nasional.