Bulog Manokwari Siap Pasok Beras Premium untuk Program Makan Bergizi
Bulog Manokwari menyediakan 24 ton beras premium seharga Rp15.000/kg untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG), meskipun terkendala biaya pengiriman dari Jawa.

Perum Bulog Manokwari, Papua Barat, siap mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menyediakan beras premium. Armin Bandjar, Kepala Bulog Manokwari, menyatakan hal ini pada Senin, 20 Januari 2020 di Manokwari. Kesiapan ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara Badan Gizi Nasional (BGN) dan Perum Bulog RI.
Kerjasama tersebut, menurut Armin, perlu ditindaklanjuti di tingkat daerah. Bulog berperan sebagai penyedia komoditas, sementara BGN berwenang mencari sumber beras termurah. Bulog Manokwari pun telah berkomunikasi dengan BGN terkait penyediaan beras atau komoditas lain untuk MBG.
Bulog Manokwari memiliki stok beras premium sebanyak 24 ton, dibanderol Rp15.000 per kilogram. Beras tersebut didatangkan dari Jawa. Namun, Armin mengakui kendala biaya pengiriman dari Jawa ke Indonesia Timur cukup tinggi. Harga beras yang awalnya Rp13.000 per kilogram di Sulawesi Selatan bisa melonjak hingga Rp14.500 hingga Rp15.000 di Manokwari.
Terkait penggunaan beras Stabilisasi Harga dan Pasokan Pangan (SPHP), Armin menjelaskan bahwa hal tersebut tidak memungkinkan. Beras SPHP termasuk dalam kategori Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dan penggunaannya harus mendapat persetujuan Badan Pangan Nasional (Bapanas). Fungsi utama CBP adalah stabilisasi harga dan penanggulangan bencana alam.
Oleh karena itu, Bulog Manokwari hanya bisa menyediakan beras premium untuk program MBG. Pengadaan beras untuk MBG melalui Bulog dapat dilakukan jika harga yang ditawarkan sesuai.
Program MBG jelas membutuhkan dukungan berbagai pihak. Ketersediaan beras premium dari Bulog Manokwari menjadi langkah positif dalam memastikan program ini berjalan lancar. Namun, tantangan biaya logistik perlu menjadi perhatian agar program MBG dapat diakses oleh masyarakat luas di Papua Barat.
Ke depannya, koordinasi yang lebih baik antara BGN, Bulog, dan pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program MBG. Hal ini meliputi pencarian sumber beras yang lebih efisien dan terjangkau, serta strategi distribusi yang efektif di wilayah terpencil.