Bulog Optimis Serap 70% Target Beras di Puncak Panen 2025
Bulog optimis dapat menyerap 70% dari target dua juta ton beras pada puncak panen Februari-Mei 2025, dan berupaya keras mencapai target pemerintah sebesar tiga juta ton dengan kolaborasi berbagai pihak.
Bulog optimistis mampu menyerap 70% target beras di puncak panen tahun 2025. Perum Bulog menargetkan penyerapan beras hingga 70 persen dari total target dua juta ton selama puncak panen, yaitu Februari hingga Mei 2025. Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, menyatakan hal ini di Jakarta pada Rabu lalu. Pernyataan ini muncul di tengah proyeksi produksi beras nasional yang melimpah pada periode tersebut.
Produksi Beras Melimpah di Puncak Panen. Bulog memprediksi puncak panen beras tahun 2025 akan terjadi pada Februari hingga Mei, dengan total produksi diperkirakan lebih dari 15,8 juta ton. Dari jumlah tersebut, Bulog optimis dapat menyerap 1,4 juta ton beras, atau 70 persen dari target awal.
Target Baru dan Kolaborasi Strategis. Pemerintah telah menetapkan target serapan beras baru sebesar tiga juta ton hingga April 2025. Menanggapi hal ini, Bulog menyatakan komitmennya untuk bekerja keras dan meningkatkan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencapai target tersebut. Kolaborasi ini melibatkan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) dan Asosiasi Bank Benih dan Teknologi Tani Indonesia (AB2TI).
Kerja Sama dengan Perpadi dan AB2TI. Kerja sama dengan Perpadi difokuskan pada pengadaan gabah kering giling (GKG) dan beras standar kualitas sesuai ketentuan Badan Pangan Nasional (Bapanas), termasuk pengolahan gabah kering panen (GKP) menjadi GKG atau beras. Sementara itu, kolaborasi dengan AB2TI berfokus pada penguatan cadangan beras pemerintah, pengadaan gabah dan beras petani, penyaluran dan penjualan beras petani, serta pengembangan kemitraan budidaya pertanian.
Pernyataan Menko Pangan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah meminta Bulog menyerap tiga juta ton beras hingga April 2025. Beliau juga menjelaskan dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu lalu, bahwa pembelian beras akan dilakukan dari pabrik-pabrik yang bekerja sama dengan Bulog. Target tiga juta ton ini merupakan angka yang cukup signifikan dan membutuhkan kerja keras dari Bulog dalam waktu yang relatif singkat.
Kesimpulan. Bulog menunjukkan optimisme dalam menyerap beras di puncak panen 2025. Meskipun target pemerintah meningkat menjadi tiga juta ton, Bulog berkomitmen untuk mencapai target tersebut melalui kerja sama dan kolaborasi yang intensif dengan berbagai stakeholder terkait. Keberhasilan upaya ini sangat penting untuk menstabilkan harga beras dan ketahanan pangan nasional.