Bulog Pastikan Perawatan Maksimal Beras di Gudang Cegah Berkutu
Bulog melakukan perawatan maksimal pada beras di gudangnya untuk mencegah kutu dan menjaga ketahanan pangan nasional, menanggapi temuan beras berkutu oleh Komisi IV DPR.

Wakil Direktur Utama (Wadirut) Perum Bulog, Marga Taufiq, menegaskan komitmen Bulog dalam menjaga kualitas beras di gudangnya. Pernyataan ini disampaikan menanggapi temuan beras berkutu di gudang Bulog Yogyakarta oleh Ketua Komisi IV DPR, Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto. Temuan tersebut diungkap Titiek Soeharto dalam rapat kerja dengan Kementerian Pertanian pada Selasa, 11 Maret 2023.
Bulog menerapkan sistem perawatan terjadwal untuk memastikan beras tetap berkualitas dan bebas dari kutu. Pemeriksaan berkala dilakukan setiap bulan, dua bulan, dan tiga bulan. "Jadi ketika beras di dalam gudang itu ada namanya sistem perawatan per bulan, per dua bulan, per tiga bulan. Kan begitu, itu aja sih," jelas Marga saat ditemui di Klaten, Jawa Tengah, Sabtu, 22 Maret 2023.
Meskipun adanya laporan beras berkutu, Bulog menyatakan hal tersebut insidentil dan belum dapat dipastikan kebenarannya. Pihak Bulog juga telah melakukan pengecekan dan perawatan secara menyeluruh di seluruh gudang Bulog untuk memastikan kualitas beras tetap terjaga.
Sistem Perawatan Beras Bulog
Bulog memiliki prosedur perawatan yang komprehensif untuk menjaga kualitas beras. Selain pemeriksaan berkala, Bulog juga melakukan fumigasi, yaitu proses pengendalian hama dan kutu dengan menggunakan bahan kimia khusus. "Ya kita ada perintah kemarin, kan kita cek. Tapi selama ini Bulog mengadakan pemeliharaan yang khusus. Ada jadwal kok, ada namanya fumigasi," ungkap Marga. Proses fumigasi ini bertujuan untuk mencegah kerusakan beras akibat hama dan kutu.
Marga menekankan bahwa beras yang rusak tidak akan didistribusikan ke masyarakat. Tim khusus akan menangani beras yang rusak sesuai prosedur yang berlaku. Bulog berkomitmen untuk menjaga kualitas dan ketahanan pangan nasional, memastikan beras yang sampai ke masyarakat dalam kondisi terbaik.
Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita, menambahkan bahwa fumigasi dilakukan secara rutin setiap beberapa bulan untuk mencegah kontaminasi hama. Saat ini, Bulog memiliki stok beras hampir 2 juta ton untuk Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Fokus pada Produksi Dalam Negeri
Meskipun stok beras cukup besar, Bulog tetap fokus pada upaya memaksimalkan produksi beras dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor beras dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Bulog berkomitmen untuk menjadi sahabat petani dan mendukung peningkatan produksi beras di Indonesia.
Titiek Soeharto, dalam kunjungan kerjanya ke Yogyakarta, menemukan beras impor yang telah berkutu di gudang Bulog. Beras tersebut merupakan stok impor tahun lalu. "Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Yogya, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutu," ujar Titiek Soeharto.
Kesimpulan
Temuan beras berkutu di gudang Bulog telah mendorong Bulog untuk memperkuat pengawasan dan perawatan beras di seluruh gudangnya. Komitmen Bulog dalam menjaga kualitas dan ketahanan pangan nasional tetap diutamakan, dengan fokus pada perawatan maksimal beras dan peningkatan produksi dalam negeri.