Bupati Bogor Inisiasi Penghijauan di Puncak: Langkah Mitigasi Bencana Banjir
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menginisiasi penghijauan di kawasan Puncak untuk mencegah banjir dan erosi, sebagai respons atas bencana hidrometeorologi di awal Maret 2025.

Kabupaten Bogor, 22 Maret 2025 - Bencana hidrometeorologi yang melanda Jabodetabek awal Maret 2025 lalu mendorong Bupati Bogor, Rudy Susmanto, untuk mengambil langkah proaktif dalam upaya mitigasi bencana. Inisiatif tersebut berupa program penghijauan besar-besaran di kawasan Puncak, tepatnya di Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung. Langkah ini diharapkan mampu mengurangi risiko banjir dan erosi di masa mendatang.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menjelaskan bahwa ide penghijauan ini berawal dari surat Bupati Rudy Susmanto kepada PTPN pada minggu sebelumnya. "Penghijauan berawal dari ide Pak Bupati membuat surat minggu lalu ke PTPN, untuk penyediaan lahan penanaman. Pak Bupati ingin ada aksi nyata," ujar Ajat di Cibinong, Sabtu.
Surat permohonan penyediaan lahan untuk penghijauan tersebut secara resmi dikirimkan pada 11 Maret 2025 kepada PT Perkebunan Nusantara (PTPN) I Regional 2 dan PT Sumber Sari Bumi Pakuan (SSBP). Respon positif pun datang dari Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dalam penanaman vegetasi yang dapat menahan limpasan air permukaan dan erosi.
Penghijauan di DAS Ciliwung dan Cileungsi
Program penghijauan tahap awal akan difokuskan di lahan seluas kurang lebih 3 hektare di kawasan hulu DAS Ciliwung. Lokasi penanaman berada di area hak guna usaha (HGU) di Desa Tugu Selatan dan Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, serta Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung. Penanaman pohon di area ini bertujuan untuk menahan limpasan air dan mencegah erosi.
Tidak hanya di DAS Ciliwung, upaya penghijauan juga akan diperluas ke DAS Cileungsi. "Untuk DAS Cileungsi, area-area yang dipilih misalnya wilayah Sentul juga beberapa titik di bantaran," jelas Ajat. Langkah ini diharapkan dapat meminimalisir risiko banjir di wilayah Bekasi dan sebagian wilayah timur Kabupaten Bogor.
Pemerintah Kabupaten Bogor menerapkan dua pendekatan dalam program reboisasi ini. Pertama, fokus pada kawasan hulu DAS Ciliwung dan DAS Cileungsi. Kedua, pendekatan yang lebih luas dengan melibatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemkab Bogor untuk melakukan penanaman pohon di 40 kecamatan se-Kabupaten Bogor.
Ajat menambahkan bahwa program penghijauan ini merupakan respons langsung terhadap bencana alam yang terjadi. "Jadi memang penghijauan itu sebenarnya lebih kepada respons dari bencana alam yang kita rasakan. Ada run off (limpasan permukaan) yang terlalu besar seharusnya bisa kita treatment," ujarnya.
Konsep dan Pelaksanaan Penghijauan
Program penghijauan ini tidak hanya sekadar menanam pohon, tetapi juga memperhatikan aspek keberlanjutan. Pemilihan jenis tanaman akan mempertimbangkan kemampuannya dalam menahan erosi dan menyerap air. Selain itu, perawatan pasca penanaman juga akan menjadi bagian penting dari program ini untuk memastikan keberhasilan jangka panjang.
Pelibatan ASN Pemkab Bogor dalam penanaman pohon di 40 kecamatan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan. Partisipasi aktif masyarakat juga akan menjadi kunci keberhasilan program ini. Dengan pendekatan kolaboratif ini, diharapkan program penghijauan dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya mitigasi bencana dan pelestarian lingkungan di Kabupaten Bogor.
Keberhasilan program ini akan dipantau secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam mengurangi risiko bencana banjir dan erosi. Evaluasi dan penyesuaian program akan dilakukan secara terus menerus untuk mencapai hasil yang optimal.
Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan Kabupaten Bogor dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya mitigasi bencana berbasis lingkungan. Penghijauan yang terencana dan berkelanjutan akan memberikan kontribusi besar dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lestari.