Kemenhut Rehabilitasi 4 DAS Penting: Ciliwung, Cisadane, Kali Angke, dan Kali Bekasi
Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan merehabilitasi hutan dan lahan di empat Daerah Aliran Sungai (DAS) penting di Jawa Barat, termasuk penanaman di wilayah dengan topografi miring untuk mencegah erosi dan banjir.

Kementerian Kehutanan (Kemenhut) akan melakukan rehabilitasi dan penanaman intensif di empat Daerah Aliran Sungai (DAS) utama di Jawa Barat. Langkah ini dilakukan untuk mengatasi masalah erosi dan banjir yang sering terjadi. Kerja sama dengan pemerintah daerah setempat menjadi kunci keberhasilan program ini.
Direktur Jenderal Pengendalian DAS dan Rehabilitasi Hutan (PDASRH) Kemenhut, Dyah Murtiningsih, menjelaskan bahwa rehabilitasi akan mencakup penanaman di kawasan hutan, terutama di area dengan topografi miring. Tujuannya adalah untuk menahan sedimen tanah dan air yang mengalir dari hulu.
Selain di kawasan hutan, rehabilitasi lahan juga akan dilakukan di areal penggunaan lain (APL) dengan topografi miring. Metode yang digunakan meliputi penanaman vegetatif dan pembangunan infrastruktur sipil teknis. Kemenhut telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pangan, BNPB, Kabupaten Bogor, dan Provinsi Jawa Barat.
Rehabilitasi di Empat DAS Utama Jawa Barat
Kemenhut menargetkan empat DAS utama: Ciliwung, Cisadane, Kali Angke, dan Kali Bekasi. "Kita akan intensif ke depan melakukan kegiatan penanaman," kata Dirjen PDASRH Kemenhut Dyah Murtiningsih dalam konferensi pers. "Kami akan men-support bibit dari persemaian skala besar kami yang ada di Rumpin untuk dilakukan penanaman baik di dalam maupun di luar kawasan hutan."
Selain penanaman, Kemenhut juga mengusulkan perbaikan drainase di sekitar pemukiman, pembangunan sumur resapan, dan biopori untuk meningkatkan penyerapan air tanah. Langkah-langkah ini diharapkan dapat mengurangi dampak banjir dan erosi.
Sebagai wujud nyata komitmen, Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni dijadwalkan melakukan penanaman di kawasan Puncak pada 22 Maret 2025 bersama Gubernur Jawa Barat dan Bupati Bogor. Kegiatan ini menjadi simbol dimulainya program rehabilitasi besar-besaran di empat DAS tersebut.
Luas Kawasan Hutan yang Direhabilitasi
Data Kemenhut menunjukkan luas kawasan hutan di empat DAS tersebut mencapai 47.705 hektare, atau 12,23 persen dari total luas keempat DAS. Rehabilitasi kawasan hutan ini diharapkan dapat meningkatkan fungsi ekologis DAS dan mengurangi risiko bencana alam.
Program rehabilitasi ini tidak hanya berfokus pada penanaman pohon, tetapi juga pada upaya-upaya lain untuk memperbaiki tata kelola air dan mencegah erosi. Kolaborasi antar lembaga dan pemerintah daerah sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Dengan adanya rehabilitasi ini, diharapkan dapat mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan tanah longsor di wilayah tersebut, serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup masyarakat sekitar.
Keberhasilan program ini akan bergantung pada komitmen semua pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga masyarakat setempat. Partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan sangat penting untuk keberlanjutan program rehabilitasi ini.