Bus Trans Metro Dewata (TMD) Bali Targetkan Operasional Kembali Akhir April 2025
Pemprov Bali dan kabupaten/kota se-Bali targetkan operasional Bus Trans Metro Dewata kembali beroperasi akhir April 2025 dengan skema pembiayaan gotong royong APBD setelah penghentian pendanaan APBN.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Bali menargetkan beroperasinya kembali Bus Trans Metro Dewata (TMD) pada akhir April 2025. Hal ini disampaikan langsung oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, di Kabupaten Badung pada Rabu, 12 Maret 2025. Keputusan ini diambil setelah Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghentikan pembiayaan operasional Bus TMD sejak 1 Januari 2025. Dengan demikian, masyarakat Bali dapat kembali menikmati layanan transportasi publik ini.
Penghentian pendanaan APBN oleh Kemenhub memaksa Pemprov Bali dan empat kabupaten/kota yang dilintasi Bus TMD, yaitu Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan, untuk mencari solusi bersama. Mereka akhirnya sepakat untuk membiayai operasional bus tersebut secara gotong royong melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Hal ini menunjukkan komitmen bersama untuk tetap menyediakan layanan transportasi publik yang terjangkau dan efisien bagi masyarakat Bali.
Skema pembiayaan gotong royong ini telah disepakati bersama. Pemprov Bali akan menanggung 30 persen dari total biaya operasional, sementara 70 persen sisanya akan dibagi rata oleh empat kabupaten/kota tersebut. Besaran kontribusi dari masing-masing kabupaten/kota disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerahnya. Kabupaten Tabanan, misalnya, mendapatkan beban terendah mengingat pendapatan asli daerah (PAD) mereka yang relatif lebih rendah dibandingkan kabupaten/kota lainnya.
Bus TMD: Perubahan Rute dan Jumlah Unit
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali, IGW Samsi Gunarta, memastikan kesiapan operasional Bus TMD pada akhir April 2025. Pihaknya telah melakukan sejumlah penyesuaian, termasuk penataan ulang rute dan penyesuaian jumlah unit bus. "Kami sudah persiapkan perhitungan-perhitungan, ditata ulang, dan rute sudah oke, tinggal waktu operasional dan mana area rapat (padat) dan renggang," ujar Samsi.
Salah satu perubahan signifikan adalah perubahan status Bus TMD dari Bus Rapid Transit (BRT) menjadi angkutan bus biasa. Selain itu, jumlah unit bus juga berkurang dari lebih dari 100 unit menjadi hanya 76 unit. Penyesuaian ini dilakukan untuk menyesuaikan dengan kemampuan pembiayaan yang ada dan kebutuhan layanan transportasi di lapangan.
Penyesuaian rute dilakukan untuk mengoptimalkan layanan dan memastikan jangkauan yang efektif. Dishub Bali akan fokus pada area-area yang padat penumpang untuk memastikan efisiensi operasional. Dengan demikian, diharapkan Bus TMD dapat kembali memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Bali.
Gotong Royong APBD untuk Kelancaran Operasional
Kesepakatan pembiayaan gotong royong antara Pemprov Bali dan empat kabupaten/kota menunjukkan komitmen kuat untuk memastikan kelangsungan operasional Bus TMD. Hal ini penting mengingat peran Bus TMD sebagai salah satu moda transportasi publik utama di Bali. Dengan adanya dukungan dari semua pihak, diharapkan operasional Bus TMD dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Gubernur Wayan Koster menekankan pentingnya kerjasama dan kebersamaan dalam mengatasi tantangan ini. "Sudah dicapai kesepakatan kita gotong royong berbagi biaya karena sebelumnya didanai APBN sedangkan nanti kita gotong royong APBD Bali dan Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan," tegas Koster. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, meskipun menghadapi kendala pendanaan.
Dengan adanya komitmen dan kerja sama yang kuat dari semua pihak, diharapkan Bus TMD dapat kembali beroperasi dengan lancar pada akhir April 2025 dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Bali. Pemprov Bali dan kabupaten/kota terkait terus berupaya untuk memastikan kesiapan operasional Bus TMD, termasuk penyesuaian rute dan jumlah unit bus agar lebih efisien dan efektif.
Semoga dengan adanya kembali beroperasinya Bus TMD, mobilitas masyarakat Bali akan semakin lancar dan terintegrasi dengan baik. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan transportasi publik di Bali untuk mendukung kemajuan pariwisata dan perekonomian daerah.