Pemkot Denpasar Suntik Dana Rp16 Miliar untuk Reaktivasi Trans Metro Dewata
Pemerintah Kota Denpasar mengalokasikan Rp16 miliar dari APBD untuk menghidupkan kembali layanan Trans Metro Dewata yang terhenti sejak Januari 2025, sebagai bagian dari komitmen untuk menyediakan transportasi umum bagi warga.

Pemerintah Kota Denpasar telah menganggarkan dana sebesar Rp16 miliar untuk kembali mengoperasikan layanan Trans Metro Dewata (TMD). Layanan bus Trans Metro Dewata ini telah berhenti beroperasi sejak tanggal 1 Januari 2025. Keputusan ini diambil setelah adanya rapat antara Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, dengan Gubernur Bali, Wayan Koster, dan disetujui dalam rapat bersama DPRD Kota Denpasar pada Senin lalu.
Wali Kota Jaya Negara menjelaskan bahwa kesepakatan pengaktifan kembali Trans Metro Dewata melibatkan kontribusi dari APBD Provinsi Bali dan empat daerah di wilayah Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan). Pemerintah Provinsi Bali akan menanggung 30 persen biaya operasional, sementara 70 persen sisanya akan dibagi oleh APBD daerah di Sarbagita. Hal ini penting mengingat pemerintah pusat telah menghentikan pendanaan operasional Trans Metro Dewata.
Pemkot Denpasar berkomitmen mendukung pengaktifan kembali layanan ini karena sesuai dengan persyaratan sebuah kota untuk memiliki sistem transportasi umum yang memadai. Namun, dukungan Pemkot Denpasar difokuskan pada rute-rute Trans Metro Dewata yang terintegrasi dengan sistem feeder atau angkutan pengumpan.
Reaktivasi Trans Metro Dewata: Solusi Transportasi di Denpasar
Wali Kota Jaya Negara, dalam keterangannya, menyatakan dukungannya terhadap pengaktifan kembali Trans Metro Dewata. Beliau menekankan pentingnya penyediaan transportasi umum yang efisien dan terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Denpasar. "Kami sudah rapat dengan Bapak Gubernur yang mana Denpasar ini berkontribusi ikut urunan Rp16 miliar untuk mengaktifkan Trans Metro Dewata," ujar Wali Kota Jaya Negara.
Anggaran Rp16 miliar yang dialokasikan oleh Pemkot Denpasar merupakan bagian dari komitmen untuk meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas warga. Dengan beroperasinya kembali Trans Metro Dewata, diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas dan memberikan alternatif transportasi yang lebih ramah lingkungan.
Dukungan Pemkot Denpasar terhadap Trans Metro Dewata juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong penggunaan transportasi umum. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi.
Rute Prioritas Trans Metro Dewata
Pemkot Denpasar memprioritaskan dukungannya pada rute-rute Trans Metro Dewata yang memiliki sistem feeder. Beberapa rute yang menjadi fokus antara lain rute Sudirman-Universitas Udayana Jimbaran, Ubung-Sanur, Ubung-Bandara, dan Ubung-Ubud. Pemilihan rute ini didasarkan pada pertimbangan kebutuhan masyarakat dan efisiensi operasional.
Sistem feeder yang terintegrasi dengan Trans Metro Dewata akan memudahkan masyarakat untuk mengakses transportasi umum dari berbagai titik di Denpasar dan sekitarnya. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.
Dengan adanya sistem feeder, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan jangkauan layanan Trans Metro Dewata. Hal ini akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Denpasar dalam hal mobilitas dan aksesibilitas.
Pemilihan rute-rute tersebut juga mempertimbangkan aspek kepadatan penduduk dan pusat-pusat kegiatan di Kota Denpasar. Dengan demikian, diharapkan Trans Metro Dewata dapat memberikan layanan yang optimal bagi masyarakat.
Pembiayaan dan Kolaborasi Antar Daerah
Pembiayaan operasional Trans Metro Dewata akan ditanggung bersama oleh Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah daerah di wilayah Sarbagita. Pembagian biaya operasional ini menunjukkan komitmen bersama untuk menyediakan layanan transportasi umum yang berkualitas bagi masyarakat.
Kolaborasi antar daerah ini merupakan contoh sinergi yang baik dalam pengelolaan sumber daya dan penyediaan layanan publik. Dengan adanya kerjasama yang solid, diharapkan Trans Metro Dewata dapat beroperasi secara berkelanjutan dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Skema pembiayaan ini juga menunjukkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung program-program yang berorientasi pada kepentingan masyarakat. Dengan adanya dukungan penuh dari berbagai pihak, diharapkan Trans Metro Dewata dapat menjadi solusi transportasi yang efektif dan efisien di wilayah Sarbagita.
Pemerintah pusat telah menghentikan pendanaan operasional Trans Metro Dewata, sehingga diperlukan komitmen dan kolaborasi yang kuat dari pemerintah daerah untuk memastikan kelanjutan operasional layanan ini. Hal ini menunjukkan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menyediakan layanan publik yang berkualitas.
Dengan kembali beroperasinya Trans Metro Dewata, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata di Denpasar dan sekitarnya. Transporasi umum yang efisien dan terintegrasi akan memudahkan aksesibilitas bagi wisatawan dan mendukung perkembangan ekonomi lokal.