Cetak Sawah Kapuas Berkontribusi Nasional, Mentan Pastikan Swasembada Terwujud
Program cetak sawah di Dadahup, Kapuas, Kalimantan Tengah, sukses berkontribusi pada produksi beras nasional dan mendukung swasembada pangan Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa program cetak sawah di Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi beras nasional. Program ini ditargetkan menghasilkan 75.000 hektare lahan sawah baru, yang jika dipanen tiga kali dalam setahun, berpotensi menghasilkan dua juta ton beras. Hal ini disampaikan Mentan saat meninjau langsung lokasi cetak sawah pada Rabu lalu, bersama sejumlah pejabat daerah dan pemerintah pusat.
Peninjauan lokasi cetak sawah di Dadahup dihadiri oleh Wakil Gubernur Kalteng, Edy Pratowo; Danrem; Kajati; jajaran Pemprov Kalteng; Bupati Kapuas Muhammad Wiyatno; dan jajarannya. Kehadiran mereka menandakan komitmen dan kolaborasi multipihak dalam mensukseskan program strategis ini. Andi Amran menekankan pentingnya kerjasama antar berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI-Polri, dan kejaksaan, dalam pelaksanaan program cetak sawah.
Keberhasilan program ini juga ditopang oleh keterlibatan swasta dalam hilirisasi, sehingga anggaran APBN dapat dioptimalkan. Hal ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Mentan optimistis bahwa Indonesia mampu mencapai swasembada beras tahun ini, didukung oleh kerja keras bersama dan potensi pertanian yang besar.
Sukses Cetak Sawah di Kapuas: Kontribusi untuk Swasembada Beras
Andi Amran Sulaiman menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan program cetak sawah dan capaian produksi beras nasional. Ia menyebutkan bahwa produksi beras Indonesia mencapai angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir, berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS). Hal ini menunjukkan keberhasilan program ekstensifikasi lahan. Lebih lanjut, Mentan juga menyampaikan bahwa stok beras hingga saat ini mencapai 2,2 juta ton, menunjukkan lompatan produksi yang signifikan.
Program cetak sawah di Kapuas, yang telah mencapai kontrak 63.000 hektare, diharapkan dapat selesai tepat waktu. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada beras. Kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat dan daerah, serta keterlibatan swasta, menjadi kunci keberhasilan program ini.
Mentan juga mengapresiasi pendampingan dari seluruh jajaran yang telah bekerja keras untuk mewujudkan gagasan Presiden. Ia menekankan bahwa Indonesia telah berhasil melewati berbagai krisis global, dan ketahanan pangan nasional tetap terjaga dengan baik. Hal ini menunjukkan ketahanan dan resiliensi sektor pertanian Indonesia dalam menghadapi tantangan.
Dengan capaian positif ini, Mentan optimistis Indonesia akan mampu mencapai swasembada pangan. Program cetak sawah di Kapuas menjadi contoh nyata keberhasilan program pemerintah dalam meningkatkan produksi beras dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Kolaborasi dan kerja keras semua pihak menjadi kunci keberhasilan ini.
Potensi Besar Pertanian Indonesia
Indonesia memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Program cetak sawah di Kapuas merupakan salah satu bukti nyata dari potensi tersebut. Keberhasilan program ini menunjukkan bahwa dengan kerjasama dan komitmen yang kuat, Indonesia mampu meningkatkan produksi pangan dan mencapai swasembada beras.
Keterlibatan swasta dalam hilirisasi juga menjadi faktor penting dalam keberhasilan program ini. Hal ini menunjukkan bahwa sektor swasta juga berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Dengan demikian, kerjasama antara pemerintah dan swasta dapat menciptakan sinergi yang positif dalam pengembangan sektor pertanian.
Keberhasilan program cetak sawah di Kapuas juga menunjukkan pentingnya pendampingan dan pengawasan dalam pelaksanaan program pemerintah. Pendampingan yang intensif dari berbagai pihak, termasuk TNI-Polri dan kejaksaan, memastikan program berjalan lancar dan mencapai target yang telah ditetapkan.
Data produksi beras tertinggi dalam tujuh tahun terakhir dan stok beras yang melimpah menunjukkan bahwa program ekstensifikasi lahan telah berhasil meningkatkan produksi pangan. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mencapai swasembada pangan dan ketahanan pangan nasional yang kuat.
Ke depan, keberhasilan program cetak sawah di Kapuas diharapkan dapat direplikasi di daerah lain di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia dapat meningkatkan produksi pangan secara nasional dan mencapai ketahanan pangan yang lebih optimal. Hal ini akan berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat Indonesia dan ketahanan ekonomi nasional.
Program ini juga menunjukkan bahwa dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari sektor swasta, Indonesia dapat mencapai swasembada pangan. Keberhasilan ini patut diapresiasi dan menjadi contoh bagi program-program pembangunan sektor pertanian lainnya.