Dana Bergulir LPDB Dongkrak Produksi Benih Padi Koperasi Subang Tiga Kali Lipat
Koperasi Produsen Tabur Benih di Subang, Jawa Barat, berhasil meningkatkan produksi benih padi hingga tiga kali lipat berkat dukungan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), yang memberikan dampak positif pada perekonomian petani setemp

Apa, Siapa, Di mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana? Pada Februari 2021, Koperasi Produsen Tabur Benih Melati di Subang, Jawa Barat, menerima suntikan dana bergulir dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB). Berkat dukungan ini, produksi benih padi koperasi tersebut meningkat drastis hingga tiga kali lipat, dari 1.000 ton menjadi lebih dari 3.000 ton per tahun. Kenaikan produksi ini berdampak positif pada perekonomian para petani dan buruh tani anggota koperasi, serta menjamin keberlanjutan usaha mereka. Koperasi ini didirikan pada tahun 2016 dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani melalui kepastian usaha dan penghasilan yang lebih baik. Kenaikan produksi ini terjadi karena akses permodalan yang lebih mudah dan terjamin, serta pendampingan berkelanjutan dari LPDB.
Berkat dana bergulir tersebut, Koperasi Tabur Benih Melati kini mampu mendistribusikan benih padi ke seluruh Indonesia. Koperasi ini telah berkembang pesat, dengan jumlah anggota yang meningkat dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa dukungan permodalan yang tepat sasaran dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal dan nasional.
Keberhasilan Koperasi Tabur Benih Melati juga menjadi contoh nyata bagi koperasi lainnya di Indonesia. Model bisnis yang diterapkan koperasi ini, yang didukung oleh LPDB, dapat ditiru dan diadaptasi oleh koperasi lain untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing mereka. Hal ini sejalan dengan komitmen LPDB untuk mendorong transformasi koperasi di Indonesia agar lebih modern, profesional, dan berdaya saing.
Produksi Benih Padi Melonjak Drastis
Sebelum mendapatkan dukungan dana bergulir dari LPDB, produksi benih padi Koperasi Tabur Benih Melati hanya sekitar 1.000 ton per tahun. Namun, setelah menerima dana tersebut, produksi meningkat secara signifikan menjadi lebih dari 3.000 ton per tahun. Lonjakan produksi ini tidak hanya meningkatkan pendapatan anggota koperasi, tetapi juga memberikan dampak positif bagi petani di Subang dan sekitarnya.
Koperasi ini kini mampu memproduksi 14 varietas benih padi, mulai dari benih tebar, benih pokok, hingga benih dasar. Keberagaman varietas ini menunjukkan kemampuan koperasi dalam memenuhi kebutuhan pasar yang beragam. Hal ini juga menunjukkan komitmen koperasi dalam menyediakan benih padi berkualitas tinggi bagi para petani.
Dengan peningkatan produksi yang signifikan, Koperasi Tabur Benih Melati kini mampu mendistribusikan produknya ke seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan potensi besar koperasi dalam memenuhi kebutuhan nasional akan benih padi berkualitas. Keberhasilan ini juga menunjukkan pentingnya dukungan pemerintah dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.
Ketua Pengurus Koperasi Produsen Tabur Benih Melati, Khairul Anam Syah, mengungkapkan rasa syukurnya atas dukungan LPDB. "Sejak berdiri, kami fokus pada produksi benih, dan Alhamdulillah sejak mendapat dukungan dana bergulir dari LPDB pada Februari 2021, geliat usaha kami meningkat pesat," ujarnya.
Dampak Positif Dana Bergulir LPDB
Dana bergulir dari LPDB tidak hanya memberikan dampak positif pada peningkatan produksi, tetapi juga memberikan kepastian bagi petani dalam tiga aspek krusial: pembelian hasil panen, sistem pembayaran yang jelas, dan harga yang adil. Hal ini memberikan rasa aman dan kepercayaan bagi para petani untuk terus meningkatkan produksi mereka.
Khairul Anam Syah menambahkan, "Setelah ada LPDB, makin banyak yang ingin bergabung menjadi anggota koperasi. Saat ini kami memiliki lebih dari 30 anggota, 80 pegawai, dan ke depan kami siap bermetamorfosis menjadi koperasi multi pihak." Pernyataan ini menunjukkan dampak positif dana bergulir terhadap pertumbuhan dan perkembangan koperasi.
Direktur Utama LPDB, Supomo, menyatakan bahwa Koperasi Tabur Benih Melati dapat menjadi model bagi koperasi lain. "Koperasi Tabur Benih Melati yang mampu membangun ekosistem produksi dan distribusi benih padi itu dapat menjadi model pembelajaran bagi koperasi-koperasi lain bahwa dengan tata kelola yang baik dan semangat kolaborasi, koperasi bisa naik kelas," kata Supomo.
LPDB berkomitmen untuk memberikan akses permodalan yang terjangkau, mudah, dan memberikan dampak langsung kepada koperasi. Dana bergulir yang disalurkan melalui seleksi ketat dan pendampingan berkelanjutan, memastikan tepat sasaran dan berkelanjutan. "Bukan hanya pencairan, tapi kami juga membangun ekosistem koperasi. Ini adalah wujud komitmen kami terhadap transformasi koperasi agar modern, profesional, dan berdaya saing," jelas Supomo.
Keberhasilan Koperasi Tabur Benih Melati membuktikan bahwa dengan dukungan permodalan yang tepat dan pengelolaan yang baik, koperasi dapat menjadi pilar penting dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Model keberhasilan ini diharapkan dapat menginspirasi koperasi-koperasi lain untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.