Delapan WNA Bangladesh Dipindahkan dari Rudenim Kupang ke Atambua
Rumah Detensi Imigrasi Kupang memindahkan delapan warga negara asing asal Bangladesh ke Atambua untuk mempermudah penyelidikan dan koordinasi dengan Kejaksaan Negeri Atambua.

Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah memindahkan delapan warga negara asing (WNA) asal Bangladesh ke Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua, Kabupaten Belu. Pemindahan ini dilakukan pada Jumat, 21 Februari 2025, guna mempermudah proses penyelidikan dan koordinasi dengan pihak Kejaksaan Negeri Atambua.
Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Rudenim Kupang, Melsy Fanggi, menjelaskan bahwa pemindahan delapan detenidos ini bertujuan untuk optimalisasi proses penyelidikan. Lokasi penahanan yang lebih dekat dengan Kejaksaan Negeri Atambua diharapkan dapat memperlancar koordinasi dan mempercepat proses hukum yang sedang berjalan. Pemindahan ini juga diyakini akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas penanganan kasus tersebut.
Proses pemindahan sendiri dilakukan berdasarkan Surat Perintah Plt. Kepala Rudenim Kupang Nomor: WIM.22.03.08–222 s.d. 229 tanggal 20 Februari 2025. Prosesnya diawasi ketat untuk memastikan keamanan dan keselamatan baik para detenidos maupun petugas yang terlibat. Seluruh tahapan pemindahan, dari pengeluaran dari blok sel hingga serah terima di Atambua, dijalankan dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Proses Pemindahan yang Aman dan Terkendali
Pemindahan delapan detenidos dari Rudenim Kupang ke Atambua dipimpin langsung oleh Andri Yanto, Kepala Subseksi Izin Tinggal dan Keimigrasian Kantor Imigrasi Atambua. Ia didampingi oleh empat staf lainnya. Proses serah terima detenidos dilakukan di lobi Rudenim Kupang sebelum rombongan dikawal menuju Kabupaten Belu.
Plt. Kepala Rudenim Kupang, Cun Sudiharto, memastikan bahwa seluruh proses pemindahan berjalan lancar dan aman. Pengawalan ketat dilakukan selama perjalanan untuk mencegah potensi risiko dan memastikan keselamatan para detenidos. Pihak Rudenim Kupang berkomitmen untuk selalu memprioritaskan keamanan dan keselamatan baik bagi para detenidos maupun petugas yang bertugas.
"Proses pemindahan dilakukan dengan hati-hati serta memperhatikan aspek keamanan, baik bagi deteni maupun petugas yang terlibat. Pengawalan ketat dilakukan selama perjalanan untuk memastikan kelancaran dan menghindari potensi risiko," jelas Cun Sudiharto.
Koordinasi Antar Instansi
Kerja sama yang baik antara Rudenim Kupang dan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Atambua menjadi kunci keberhasilan pemindahan ini. Koordinasi yang terjalin dengan baik memastikan proses berjalan lancar dan sesuai prosedur. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menangani kasus-kasus imigrasi dengan profesional dan terkoordinir.
Pemindahan ini juga menunjukkan pentingnya koordinasi antar instansi terkait dalam menangani kasus-kasus imigrasi. Dengan memindahkan detenidos ke lokasi yang lebih strategis, diharapkan proses penyelidikan dan penyelesaian kasus dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Ke depannya, diharapkan sinergi antar lembaga terkait akan terus ditingkatkan untuk memastikan penegakan hukum di bidang imigrasi berjalan optimal dan memberikan rasa keadilan bagi semua pihak.
Kesimpulan
Pemindahan delapan WNA asal Bangladesh dari Rudenim Kupang ke Atambua menandai langkah penting dalam proses penyelidikan dan penegakan hukum. Proses yang tertib, aman, dan terkoordinasi dengan baik antara Rudenim Kupang dan Kantor Imigrasi Atambua menjadi contoh kerjasama antar instansi yang efektif dalam menangani permasalahan imigrasi.