Depok Kembangkan Fitur Pelaporan Stok Bahan Pokok Real-Time
Pemkot Depok luncurkan fitur pelaporan stok bahan pokok dan penting secara *real-time* di aplikasi Sistem Informasi Perdagangan dan Perindustrian untuk mempermudah pemantauan dan pengendalian inflasi.

Kota Depok, Jawa Barat, terus berinovasi dalam memantau stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok. Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok baru saja meluncurkan fitur pelaporan persediaan bahan pokok dan bahan penting secara *real-time* melalui aplikasi Sistem Informasi Perdagangan dan Perindustrian. Fitur ini menjawab tantangan pelaporan manual sebelumnya dan diharapkan dapat membantu dalam pengendalian inflasi.
Sebelumnya, pelaporan stok bahan pokok dilakukan secara manual oleh swalayan dan pasar rakyat melalui grup WhatsApp. Proses ini memakan waktu dan kurang efisien. Dengan adanya fitur baru ini, pengelola swalayan dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) pasar rakyat dapat melaporkan stok secara langsung dan instan ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Sistem ini menandai modernisasi sistem pelaporan dan pemanfaatan teknologi digital dalam pengelolaan perekonomian daerah.
Kepala Bidang Perdagangan Kota Depok, Sony Hendro, menjelaskan bahwa fitur ini merupakan sebuah kemajuan signifikan. "Sebelumnya masih manual satu per satu swalayan dan pasar melaporkan ke kami melalui grup WhatsApp, sekarang sudah diperbarui laporannya bisa langsung di sistem," ujar Sony dalam keterangannya di Depok, Jumat (21/2).
Pemantauan Stok *Real-Time* untuk Pengendalian Inflasi
Fitur pelaporan *real-time* ini tidak hanya mempermudah proses pelaporan, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih luas. Data yang akurat dan cepat akan sangat membantu dalam pengambilan keputusan dan kebijakan terkait perekonomian, khususnya dalam upaya pengendalian inflasi. Dengan akses *real-time* ke data stok bahan pokok, pemerintah daerah dapat dengan cepat merespon potensi kekurangan atau lonjakan harga.
"Melalui sistem informasi itu, kepala perangkat daerah, pemangku kepentingan dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah bisa melihat kondisi stok bahan pokok dan bahan penting di pasar swalayan dan pasar rakyat secara seketika," tambah Sony. Sistem ini memberikan transparansi dan akses informasi yang lebih baik kepada berbagai pihak yang berkepentingan.
Aplikasi Sistem Informasi Perdagangan dan Perindustrian sebelumnya hanya memiliki fitur pelaporan harga. Penambahan fitur pelaporan stok ini melengkapi sistem dan memberikan gambaran yang lebih komprehensif mengenai kondisi pasar di Kota Depok.
Sosialisasi dan Implementasi
Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Depok telah melakukan sosialisasi kepada pengelola swalayan dan UPTD Pasar Rakyat terkait penggunaan fitur baru ini. Sosialisasi dilakukan untuk memastikan kelancaran implementasi dan pemahaman yang baik dari para pengguna. Proses sosialisasi berjalan lancar dan hingga saat ini tidak ditemukan kendala berarti.
"Sejak 20 November lalu sudah berjalan pelaporan digitalnya. Alhamdulillah tidak ada kendala," ungkap Sony. Hal ini menunjukkan kesiapan dan adaptasi yang baik dari para pemangku kepentingan dalam memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan pasar.
Dengan adanya fitur pelaporan stok bahan pokok *real-time*, diharapkan Kota Depok dapat lebih efektif dalam mengantisipasi dan mengatasi potensi gejolak harga serta memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat. Inovasi ini menjadi contoh baik dalam pemanfaatan teknologi untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah.
Ke depannya, diharapkan fitur ini dapat terus dikembangkan dan disempurnakan untuk memberikan informasi yang lebih detail dan akurat. Integrasi dengan sistem lain juga dapat dipertimbangkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemantauan pasar.