Bangka Tengah Antisipasi Penimbunan Bahan Pokok Jelang Cuaca Ekstrem
Disperindagkop Bangka Tengah gencar memantau peredaran bahan pokok dan menindak tegas penimbunan untuk mencegah lonjakan harga di tengah cuaca ekstrem yang mengganggu distribusi.
Cuaca ekstrem yang melanda beberapa wilayah Indonesia berpotensi memicu kelangkaan dan kenaikan harga bahan pokok. Menanggapi hal tersebut, Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik penimbunan. Langkah ini diputuskan pada Kamis, 23 Januari 2024, di Koba, Bangka Tengah.
Kepala Disperindagkop Bangka Tengah, Irwandi, menyatakan bahwa pihaknya melakukan pemantauan harian terhadap stok bahan pokok di tingkat pedagang eceran dan distributor. Tujuannya, untuk memastikan ketersediaan barang dan mencegah penimbunan yang dapat memicu lonjakan harga. Irwandi menekankan pentingnya pengawasan ketat untuk menghindari praktik curang yang merugikan masyarakat.
Irwandi menjelaskan bahwa cuaca ekstrem seringkali menghambat distribusi barang dari luar provinsi. Kondisi ini rentan dimanfaatkan oleh oknum pedagang dan distributor untuk menimbun barang dan kemudian menjualnya dengan harga tinggi. Oleh karena itu, peringatan keras disampaikan kepada para pedagang dan distributor agar tidak melakukan spekulasi harga melalui penimbunan.
Penimbunan bahan pokok, menurut Irwandi, berdampak serius karena menyebabkan barang langka di pasaran dan mendorong inflasi. Tindakan ini dianggap sebagai praktik nakal yang merugikan konsumen. Disperindagkop Bangka Tengah berkomitmen untuk menindak tegas setiap praktik penimbunan yang terdeteksi.
Sebagai contoh dampak cuaca ekstrem, harga cabai merah di Bangka Tengah mengalami kenaikan signifikan. Irwandi mencatat, "Harga cabai merah naik dari Rp50 ribu per kilogram menjadi Rp90 ribu per kilogram karena petani banyak yang gagal panen akibat kondisi cuaca yang tidak menentu." Kenaikan harga ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah daerah.
Selain pemantauan intensif, Disperindagkop Bangka Tengah juga mempersiapkan operasi pasar sebagai langkah intervensi harga jika diperlukan. Operasi pasar dinilai sebagai strategi efektif pemerintah untuk menstabilkan harga komoditas pokok dan memastikan keterjangkauan bagi masyarakat. Hal ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk melindungi konsumen dari dampak negatif cuaca ekstrem.
Disperindagkop Bangka Tengah terus memantau perkembangan harga komoditas pokok dan siap mengambil langkah-langkah cepat dan tepat untuk mencegah terjadinya gejolak harga yang signifikan. Komitmen ini untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan bahan pokok bagi seluruh masyarakat Bangka Tengah tetap terjaga.