Stok Beras Bulog Pati Aman hingga Juli 2025, Mencukupi Kebutuhan Masyarakat
Bulog Cabang Pati memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) aman hingga Juli 2025, mencukupi kebutuhan masyarakat selama lima bulan ke depan, termasuk bulan Ramadhan dan Lebaran.

Perum Bulog Cabang Pati, Jawa Tengah, memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dalam kondisi aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat hingga lima bulan ke depan. Hal ini disampaikan langsung oleh Pimpinan Bulog Cabang Pati, Nur Hardiansyah, di Blora pada Rabu, 12 Maret 2025. Stok CBP yang mencapai 4.000 ton tersebut diyakini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Maret hingga Juli 2025, termasuk selama bulan Ramadhan, Lebaran, dan pasca-Lebaran.
"Stok CBP yang tersimpan di Gudang Bulog Blora saat ini mencapai 4.000 ton, sehingga aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama bulan Maret-Juli 2025, baik bulan puasa Ramadhan, Lebaran, hingga pasca-Lebaran," kata Nur Hardiansyah. Bulog bekerja sama dengan PT Pos Indonesia dan instansi terkait untuk melaksanakan pasar murah guna memastikan ketersediaan dan distribusi beras sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Langkah ini dilakukan sesuai arahan Badan Pangan Nasional untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan beras di pasaran. Kerjasama dengan berbagai instansi daerah juga dilakukan untuk memantau distribusi dan ketersediaan beras, terutama menjelang hari besar keagamaan nasional.
Ketersediaan Beras dan Komoditas Pangan Lainnya
Bulog tidak hanya fokus pada beras, tetapi juga memantau ketersediaan dan harga komoditas pangan lainnya, seperti beras medium, beras premium, beras SPHP, gula, tepung, dan minyak goreng. Nur Hardiansyah menyatakan bahwa untuk saat ini harga kebutuhan pokok relatif stabil dan Bulog memastikan pasokan komoditas tetap aman, terkendali, dan mencukupi bagi masyarakat. "Untuk sementara, harga kebutuhan pokok relatif stabil. Kami memastikan pasokan komoditas tetap aman, terkendali dan mencukupi bagi masyarakat," ujarnya.
Sementara itu, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop UKM) Kabupaten Blora melaporkan adanya fluktuasi harga pada beberapa komoditas di pasar tradisional selama bulan puasa. Meskipun demikian, beberapa komoditas justru mengalami penurunan harga. Kepala Bidang Perdagangan Dindagkop UKM Blora, Siti Mas'amah, menjelaskan fluktuasi harga ini merupakan hal yang biasa, terutama pada bulan puasa dan Lebaran.
Sebagai contoh, harga daging ayam mengalami penurunan dari Rp34.250 per kilogram pada pertengahan Januari 2025 menjadi Rp33.500 per kilogram pada 24 Februari 2025. Bawang merah juga mengalami penurunan harga dari Rp28.666 per kilogram menjadi Rp28.166 per kilogram, dan telur ayam ras turun dari Rp28.000 per kilogram menjadi Rp27.333 per kilogram. Harga beras medium dijual dengan harga Rp11.200 per kilogram, sedangkan beras premium dijual dengan harga Rp13.100 per kilogram.
Upaya Menjaga Stabilitas Harga
Dindagkop UKM Blora melakukan pemantauan harga kebutuhan pokok setiap hari di pasar tradisional Sido Makmur Blora. Sosialisasi juga rutin dilakukan kepada pedagang dan masyarakat untuk menjaga stabilitas harga. Selain itu, Dindagkop UKM Blora juga melakukan operasi pasar dan memasukkan data harga ke dalam aplikasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui sistem SP2KP untuk memantau harga secara *real time*. "Fluktuasi harga bahan pokok merupakan hal biasa, terutama bulan puasa dan Lebaran. Kami juga melakukan kegiatan operasi pasar dan memasukkan ke dalam aplikasi Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui sistem SP2KP untuk menjaga stabilitas harga, secara real time," ujar Siti Mas'amah.
Secara keseluruhan, baik Bulog maupun Dindagkop UKM Blora terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan komoditas pangan di Kabupaten Blora, khususnya menjelang dan selama bulan Ramadhan dan Lebaran. Kerjasama antar instansi dan pemantauan harga secara intensif menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat.