Wamendagri Instruksikan Pemda Awasi Ketersediaan Pangan Jelang Lebaran
Wamendagri Bima Arya menginstruksikan seluruh pemda untuk aktif memantau ketersediaan dan harga pangan di pasar guna memastikan stabilitas harga menjelang Idul Fitri.

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto, telah menginstruksikan seluruh pemerintah daerah (pemda) untuk proaktif dalam mengecek ketersediaan dan harga pangan di pasar-pasar tradisional. Langkah ini diambil untuk memastikan pasokan pangan tetap aman dan harganya terjangkau bagi masyarakat, terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Instruksi tersebut disampaikan Bima Arya saat meninjau langsung Pasar Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, pada Kamis (20/3). Peninjauan ini dilakukan sebagai tindak lanjut perintah Presiden Joko Widodo untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan pangan di pasaran.
"Pemerintah daerah kami minta untuk aktif membangun komunikasi dengan daerah-daerah lain yang memiliki komoditas itu," tegas Bima Arya. Ia menekankan pentingnya koordinasi antar daerah untuk mengatasi potensi kendala distribusi dan menjaga stabilitas harga.
Pemantauan Real-Time dan Penelusuran Masalah
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong seluruh pemda untuk melakukan pemantauan harian terhadap ketersediaan bahan pokok pangan. Pemantauan ini harus dilakukan secara real-time untuk memungkinkan respon cepat terhadap permasalahan yang muncul.
Bima Arya menjelaskan, jika ditemukan masalah seperti terbatasnya ketersediaan barang, pemda harus segera menelusuri penyebabnya. "Kemendagri mendorong pemda untuk secara 'real time' per hari memonitor ini, ditelusuri persoalannya di jalur produknya," ujarnya.
Sebagai contoh, Bima Arya menuturkan kasus kenaikan harga bawang merah di Tasikmalaya yang disebabkan oleh gangguan produksi di Brebes akibat cuaca buruk. Akibatnya, pedagang terpaksa membeli bawang merah dari Garut dengan harga yang lebih tinggi.
Ia menambahkan, pentingnya kerjasama antar instansi pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan. Kerjasama ini mencakup koordinasi dengan Bulog dan Kementerian Pertanian untuk penyaluran stok pangan jika diperlukan.
Operasi Pasar dan Stabilitas Harga
Apabila terjadi kenaikan harga kebutuhan pokok, pemerintah daerah didorong untuk segera melakukan operasi pasar. Kerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) akan sangat penting dalam upaya ini, untuk menstabilkan harga dan memastikan ketersediaan barang di pasaran.
"Kami dorong komoditas tertentu untuk berkomunikasi dengan Bulog dengan Kementerian Pertanian karena ada stoknya untuk digelontorkan," kata Bima Arya. Ia menambahkan, situasi ketersediaan pangan di Tasikmalaya saat ini masih terkendali, meskipun ada beberapa komoditas yang stoknya terbatas, seperti Minyakita.
Hasil peninjauan di Pasar Cikurubuk menunjukkan bahwa secara umum harga kebutuhan pokok masih relatif stabil menjelang Lebaran. Meskipun ada beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan, namun pemerintah daerah telah melakukan langkah-langkah antisipasi untuk menanganinya.
"Secara keseluruhan harga terkendali, kecuali tadi ada Minyak Kita stoknya agak kurang, tapi harga relatif stabil, ada operasi pasar di sini," pungkas Bima Arya.
Langkah-langkah yang diambil oleh Wamendagri dan pemerintah daerah diharapkan dapat memastikan ketersediaan dan stabilitas harga pangan tetap terjaga selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, sehingga masyarakat dapat merayakan hari raya dengan tenang dan nyaman.