Diet Salah, Risiko Batu Saluran Kemih Meningkat!
Konsumsi makanan tinggi garam dan protein hewani saat diet dapat meningkatkan risiko pembentukan batu di saluran kemih, sebut dr. Eggi Respati dari Eka Hospital Depok.

Apa yang terjadi jika kita salah dalam menjalani program diet? Siapa yang berisiko? Di mana hal ini menjadi perhatian? Kapan risiko ini meningkat? Mengapa diet yang salah berbahaya? Bagaimana cara mencegahnya? Jawabannya ada pada artikel ini yang membahas tentang peningkatan risiko pembentukan batu saluran kemih akibat diet yang salah. dr. Eggi Respati, Spesialis Urologi Eka Hospital Depok, menjelaskan bahwa program diet tinggi garam dan protein hewani dapat meningkatkan risiko pembentukan batu di saluran kemih. Pernyataan ini disampaikannya di Tangerang, Jumat, 25 April.
Beliau menekankan pentingnya keseimbangan asupan air dan zat-zat pembentuk batu dalam urine, seperti kalsium, oksalat, asam urat, dan sistin. Jika tidak seimbang, zat-zat tersebut dapat mengkristal dan membentuk batu. Pembentukan batu ini dapat terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia dan status sosial.
Lebih lanjut, dr. Eggi menjelaskan bahwa batu saluran kemih merupakan penumpukan kristal yang dapat terjadi di ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari sebesar pasir hingga sebesar jahe. Risiko pembentukan batu ini dapat meningkat karena beberapa faktor, termasuk kurang minum air, riwayat keluarga, kondisi medis tertentu, dan bahkan beberapa jenis obat-obatan.
Waspada! Makanan Ini Picu Batu Saluran Kemih
Salah satu penyebab utama pembentukan batu saluran kemih adalah pola makan yang tidak sehat. Makanan tinggi asam urat dan oksalat, seperti jeroan, makanan laut, daging merah, dan beberapa jenis kacang-kacangan, harus dibatasi konsumsinya. "Batasi juga konsumsi garam harian, dan konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk diet yang tepat," ujar dr. Eggi Respati. Konsultasi dengan ahli gizi sangat penting untuk memastikan program diet yang dijalani aman dan efektif, tanpa meningkatkan risiko kesehatan lainnya.
Selain itu, penting untuk memperhatikan asupan cairan. Dehidrasi dapat meningkatkan konsentrasi zat-zat pembentuk batu dalam urine, sehingga meningkatkan risiko pembentukan batu. Oleh karena itu, minum air putih yang cukup sangat dianjurkan untuk membantu membilas saluran kemih dan mencegah pembentukan batu.
Penting untuk diingat bahwa pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Dengan menerapkan pola makan sehat dan gaya hidup yang tepat, risiko pembentukan batu saluran kemih dapat dikurangi secara signifikan. Konsultasi rutin dengan dokter juga sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan batu saluran kemih atau kondisi medis tertentu yang meningkatkan risiko.
Gejala dan Pengobatan Batu Saluran Kemih
Gejala batu saluran kemih bervariasi, tergantung ukuran, lokasi, dan organ yang terlibat. Batu kecil mungkin tidak menimbulkan gejala dan keluar sendiri melalui urine. Namun, batu yang lebih besar dan menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan nyeri hebat yang menjalar dari pinggang ke perut bagian bawah, selangkangan, bahkan alat kelamin.
Gejala lainnya meliputi nyeri saat buang air kecil, urine berdarah, sering buang air kecil, urine keruh atau berbau tidak sedap, mual, dan muntah. Jika mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat.
Berbagai metode pengobatan modern tersedia, mulai dari tanpa operasi hingga prosedur minimal invasif. Pemilihan metode pengobatan bergantung pada ukuran, lokasi, kekerasan batu, dan kondisi kesehatan pasien. Beberapa metode yang umum digunakan antara lain Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) dan Ureterorenoscopy (URS).
Metode Pengobatan Modern Batu Saluran Kemih
ESWL merupakan prosedur non-invasif yang menggunakan gelombang kejut untuk memecah batu menjadi fragmen kecil. Prosedur ini berlangsung sekitar 45-60 menit dan relatif nyaman, meskipun kurang efektif untuk batu yang sangat besar atau keras. Sementara itu, URS adalah prosedur minimal invasif yang menggunakan alat tipis untuk mencapai batu dan memecahnya menggunakan laser atau mengeluarkannya dengan alat khusus.
Dalam prosedur URS, C-Arm (Fluoroskopi) digunakan untuk membantu dokter melihat lokasi batu secara real-time, meningkatkan akurasi dan keamanan prosedur. Setelah batu dipecah atau dikeluarkan, dokter mungkin memasang stent untuk membantu aliran urine dan mencegah penyempitan. Stent biasanya dilepas setelah beberapa hari atau minggu.
"Pengobatan modern terhadap batu saluran kemih kini dapat dilakukan di Eka Hospital yang didukung oleh dokter spesialis," pungkas dr. Eggi Respati. Dengan kemajuan teknologi dan keahlian dokter spesialis, pengobatan batu saluran kemih kini semakin efektif dan aman.
Untuk mengurangi risiko pembentukan batu saluran kemih, selain memperhatikan pola makan, penting juga untuk minum cukup air, mengurangi minuman manis, dan meningkatkan aktivitas fisik. Dengan menjaga gaya hidup sehat dan berkonsultasi rutin dengan dokter, kita dapat mencegah dan mengatasi masalah kesehatan ini.