Dinas Perikanan Jayawijaya Dorong Budi Daya Perikanan Air Tawar di 40 Distrik
Dinas Perikanan Jayawijaya, Papua Pegunungan, mendorong pengembangan budi daya perikanan air tawar di 40 distrik dengan anggaran Rp5,6 miliar, guna meningkatkan kesejahteraan warga.

Dinas Perikanan Kabupaten Jayawijaya gencar mendorong pengembangan budi daya perikanan air tawar di 40 distriknya. Program ini diluncurkan sebagai upaya meningkatkan perekonomian masyarakat di wilayah Papua Pegunungan yang tidak memiliki akses langsung ke laut. Inisiatif ini digerakkan oleh keterbatasan akses laut dan potensi besar perikanan air tawar di daerah tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Jayawijaya, Lekius Yikwa, menjelaskan bahwa fokus pada perikanan air tawar merupakan strategi tepat mengingat kondisi geografis Jayawijaya. Dengan anggaran sekitar Rp5,6 miliar, Dinas Perikanan berupaya menjangkau seluruh distrik untuk memberikan pelatihan dan bantuan. "Kami tidak punya laut sehingga warga kami dorong untuk meningkatkan produksi serta pengetahuan tentang bagaimana merawat ikan air tawar," kata Yikwa di Wamena, Jumat (7/3).
Bantuan yang diberikan meliputi bibit ikan, pakan, dan waring. Penyaluran bantuan ini dilakukan secara selektif, dengan prioritas pada kelompok atau individu yang telah memiliki kolam dan menunjukkan komitmen dalam mengembangkan usaha perikanan. Proses penyaluran bantuan diawali dengan survei lapangan untuk memastikan kelayakan penerima bantuan.
Dukungan Berkelanjutan untuk Pembudi Daya Ikan
Dinas Perikanan Jayawijaya tidak hanya memberikan bantuan awal, tetapi juga memantau perkembangan usaha pembudi daya ikan. Dukungan berkelanjutan diberikan kepada kelompok atau individu yang menunjukkan kemajuan signifikan dalam usaha perikanan mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan program dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
Lekius Yikwa menambahkan, "Selain berikan bantuan bibit, pakan dan waring ikan tetapi kami memantau apakah bantuan ini meningkat atau malah berjalan di tempat, kalau meningkat terus maka kelompok atau individu itu bisa terus didukung dalam pengembangan ikan air tawar ke depan." Pemantauan ini penting untuk mengukur efektivitas program dan memastikan penggunaan anggaran yang tepat sasaran.
Dengan demikian, bantuan tidak hanya bersifat sekaliberes, tetapi juga dirancang untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mengembangkan usaha perikanan secara mandiri dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah terpencil.
Rincian Bantuan dan Harapan Ke Depan
Bantuan yang diberikan kepada para pembudi daya ikan air tawar cukup beragam. Secara umum, bantuan berupa bibit ikan nila sebanyak 200-300 ekor per kelompok atau individu. Selain itu, pupuk diberikan sebanyak dua hingga tiga karung (50 kg) per kelompok atau individu. Terakhir, waring diberikan sesuai dengan ukuran kolam masing-masing.
Lekius Yikwa berharap, bantuan yang diberikan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Ia juga berharap agar program ini dapat meningkatkan kesejahteraan para pembudi daya ikan air tawar di Kabupaten Jayawijaya. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada perekonomian lokal dan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat Jayawijaya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka melalui budi daya perikanan air tawar. Dukungan berkelanjutan dari pemerintah daerah sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Program ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia yang memiliki potensi perikanan air tawar yang belum tergarap secara optimal. Dengan pengembangan perikanan air tawar, diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.