Diskan Jayawijaya Dorong Warga Kembangkan Budidaya Ikan Nila dan Belut
Dinas Perikanan Jayawijaya, Papua Pegunungan, salurkan dana Rp5,6 miliar untuk mendorong 40 distrik kembangkan budidaya ikan nila, lele, gurami, dan belut demi peningkatan ekonomi keluarga.

Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, gencar mendorong peningkatan perekonomian warga di 40 distriknya. Upaya ini difokuskan pada pengembangan budidaya ikan air tawar, khususnya ikan nila dan belut. Program ini diluncurkan di Wamena pada Selasa, 29 April 2024, dengan alokasi anggaran operasional sebesar Rp5,6 miliar.
Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan potensi perikanan air tawar. Program ini tidak hanya mencakup pemenuhan kebutuhan pangan keluarga, tetapi juga membuka peluang untuk memasarkan hasil budidaya, sehingga memberikan tambahan pendapatan bagi warga. Bantuan yang diberikan meliputi bibit ikan (nila, lele, gurami, dan belut), waring, serta pakan.
Kepala Diskan Kabupaten Jayawijaya, Lekius Yikwa, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memberdayakan masyarakat. "Kami memang setiap tahun terus membantu warga di 40 distrik untuk mendapatkan bantuan ikan, waring maupun pakan. Hal itu untuk merangsang mereka untuk pengelolaan ikan air tawar secara baik," ujar Lekius.
Penguatan Budidaya Ikan Air Tawar di Jayawijaya
Diskan Jayawijaya menyadari pentingnya peningkatan kualitas pengelolaan perikanan air tawar di wilayah tersebut. Banyak warga yang masih menggunakan metode tradisional, sehingga hasil panen kurang optimal. Oleh karena itu, program ini juga mencakup pendampingan teknis kepada warga di lapangan.
Petugas Diskan secara aktif memberikan bimbingan dan pelatihan kepada warga, agar mereka dapat menerapkan teknik budidaya yang lebih modern dan efisien. Tujuannya adalah untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil budidaya, sehingga daya saing produk di pasaran lebih tinggi.
Lekius Yikwa menekankan pentingnya peningkatan kualitas pengelolaan agar hasil budidaya dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga dan juga dijual untuk meningkatkan pendapatan. "Sasaran kami bantuan perikanan ini warga dapat mengelolanya serta hasilnya bisa dikonsumsi atau dijual di pasaran, sehingga mereka mendapatkan uang untuk kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
Dengan pelatihan dan pendampingan yang diberikan, diharapkan warga dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya ikan air tawar. Hal ini akan berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat di 40 distrik Kabupaten Jayawijaya.
Harapan untuk Peningkatan Ekonomi Masyarakat
Program pengembangan budidaya ikan nila dan belut ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Jayawijaya. Dengan adanya pelatihan dan pendampingan yang intensif, diharapkan warga dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil budidaya.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mampu mengelola sumber daya perikanan secara berkelanjutan. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak positif jangka panjang bagi masyarakat.
Lekius Yikwa berharap program ini dapat menjadi model pengembangan ekonomi berbasis sumber daya lokal yang dapat ditiru di daerah lain. "Kami memiliki harapan bahwa warga asli di sini juga bisa membudidayakan ikan air tawar yang baik dan benar, sehingga hasil yang diperoleh dapat dirasakan baik dengan dijual maupun dikonsumsi sendiri," harapnya.
Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada kerjasama dan partisipasi aktif dari masyarakat. Dengan komitmen dan kerja keras bersama, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Jayawijaya.
Program ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sektor ekonomi lain yang mungkin kurang stabil. Budidaya ikan air tawar dapat menjadi sumber pendapatan alternatif yang lebih terjamin dan berkelanjutan.