Pemkab Bangka Tengah Dorong Ketahanan Pangan dengan Bantuan 7.000 Bibit Ikan
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah salurkan 7.000 bibit ikan nila dan patin untuk kelompok pembudidaya ikan, bekerja sama dengan Bank Indonesia, guna meningkatkan produksi dan ketahanan pangan.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng), Kepulauan Bangka Belitung, memberikan bantuan 7.000 bibit ikan nila dan patin kepada kelompok pembudidaya ikan (Pokdakan) di Desa Lampur, Kecamatan Sungaiselan. Bantuan yang disalurkan pada Kamis, 13 Maret 2024 ini bertujuan meningkatkan produksi perikanan dan memperkuat ketahanan pangan daerah. Bantuan tersebut merupakan kerjasama antara Pemkab Bateng dan Bank Indonesia (BI).
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menjelaskan bahwa bantuan bibit ikan ini merupakan bagian dari program percepatan pembangunan di bidang perikanan budi daya. "Bantuan benih atau bibit ikan ini bekerja sama dengan Bank Indonesia, untuk mendorong percepatan pelaksanaan program di bidang perikanan budi daya," ungkap Bupati Algafry di Sungaiselan.
Ribuan bibit ikan tersebut diberikan kepada masyarakat yang tergabung dalam kelompok budi daya perikanan air tawar. Pemkab Bateng berharap bantuan ini dapat menjadi stimulus bagi peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat. Sektor perikanan menjadi fokus utama Pemkab Bateng dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, mencegah stunting, dan memperkuat ketahanan pangan.
Peningkatan Produksi dan Kesejahteraan Masyarakat
Bupati Algafry menekankan bahwa bantuan bibit ikan ini diharapkan menjadi daya dorong bagi kemandirian Pokdakan. "Bantuan ini sebagai daya dorong saja, ke depan tentu kita berharap Pokdakan bisa mandiri dan bisa menjadikan usaha mereka sebagai sumber penghasilan," harapnya. Ia optimistis bantuan ini akan berdampak positif terhadap peningkatan produksi dan pendapatan masyarakat.
Pemkab Bateng berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan sektor perikanan di daerah. Dukungan ini tidak hanya berupa bantuan bibit, tetapi juga akan mencakup aspek-aspek lain yang dibutuhkan oleh Pokdakan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.
Program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis masyarakat dan peningkatan kesejahteraan. Dengan meningkatnya produksi ikan, diharapkan dapat berkontribusi pada ketahanan pangan daerah dan mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah.
Dukungan Bank Indonesia dalam Pengendalian Inflasi
Kepala BI Perwakilan Bangka Belitung, Rommy Sariu Tamawiwy, menyatakan bahwa kegiatan penebaran benih ikan ini memiliki nilai positif dalam upaya pengendalian inflasi. "Tentu ini kegiatan yang sangat positif dalam strategi mengendalikan inflasi dan menjadi konsen dari semua pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah serta Bank Indonesia," jelasnya.
Rommy menjelaskan bahwa program ketahanan pangan, termasuk penebaran benih ikan, merupakan bagian dari strategi untuk menjaga ketersediaan stok pangan. Prosesnya dimulai dari penebaran benih, pemeliharaan, panen, hingga hilirisasi. "Jadi kita mulai dari menebar benih ikan, komitmen pemeliharaan, terus panen lalu hilirisasi, ini sangat bagus untuk mengendalikan inflasi dari sisi komponen ikan," ujar Rommy.
BI berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah daerah dalam pembangunan ekonomi masyarakat. "Kami berkomitmen akan hadir sebagai mitra strategis bagi pemerintah melalui bantuan dalam bentuk sarana dan prasarana," tegas Rommy. Dukungan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah daerah dan BI dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Secara keseluruhan, bantuan 7.000 bibit ikan ini merupakan langkah konkrit Pemkab Bangka Tengah dan Bank Indonesia dalam meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat melalui sektor perikanan. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya pengembangan sektor perikanan dan pemberdayaan masyarakat.