Dinkes Mataram Lakukan Skrining HIV Masif kepada ASN: Upaya Pencegahan Penularan AIDS
Dinas Kesehatan Kota Mataram melakukan skrining HIV kepada ASN untuk mencegah penularan HIV/AIDS, dengan hasil seluruh ASN yang diperiksa dinyatakan negatif HIV.

Mataram, 27 Februari 2024 - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah melaksanakan program skrining HIV (human immunodeficiency virus) kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Mataram. Langkah ini merupakan upaya preventif untuk mencegah penularan HIV/AIDS di Kota Mataram, di luar program skrining rutin yang ditujukan pada kelompok berisiko tinggi. Kegiatan ini melibatkan puluhan ASN dan dilaksanakan oleh petugas dari Puskesmas Mataram, dengan hasil seluruh peserta dinyatakan negatif HIV.
Kepala Dinkes Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan, menjelaskan bahwa ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat dalam menjaga kesehatan dan bebas dari HIV serta penyakit menular seksual lainnya. "ASN harus menjadi contoh bagi masyarakat lain dengan memastikan kondisi ASN di Kota Mataram bebas dari HIV dan penyakit menular seksual lainnya," tegasnya. Program skrining ini diawali dengan sosialisasi dan edukasi mengenai HIV/AIDS, mengingat data dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Mataram mencatat lebih dari 100 kasus positif HIV/AIDS di wilayah tersebut.
Dr. Emirald Isfihan menambahkan bahwa permasalahan HIV/AIDS ibarat gunung es; kasus yang terlihat hanyalah sebagian kecil dari jumlah sebenarnya. Oleh karena itu, Dinkes Kota Mataram berkomitmen untuk mendeteksi sebanyak mungkin kasus guna mencegah penularan lebih lanjut. "Kasus HIV/AIDS, seperti gunung es yang terlihat sedikit, tapi ternyata banyak dan itu menjadi tugas dari Dinkes untuk mencari sebanyak-banyaknya agar tidak menjadi potensi penularan ke orang lain," jelasnya. Sebagai langkah preventif, Dinkes Kota Mataram merencanakan skrining masif pada tahun 2025, yang akan menjangkau tenaga kesehatan, ASN, dan pegawai di luar instansi pemerintah.
Skrining HIV: Upaya Pencegahan Dini
Skrining HIV dinilai penting untuk mendeteksi risiko tinggi penularan. Dinkes Kota Mataram merekomendasikan skrining minimal setahun sekali atau sesuai kebutuhan. Jika ditemukan indikasi risiko tinggi, akan dilakukan pemeriksaan lanjutan secara berkala untuk mencegah penularan dan memberikan pengobatan di rumah sakit. Selain skrining, upaya pencegahan juga dilakukan melalui program triple eliminasi pada ibu hamil, yaitu pencegahan HIV, sifilis, dan TBC, untuk mencegah penularan kepada bayi.
Dinkes Kota Mataram juga telah meningkatkan akses layanan pemeriksaan HIV di tingkat puskesmas. Dari 11 puskesmas di Kota Mataram, 5 di antaranya telah menjadi pusat layanan risiko tinggi HIV, yaitu Puskesmas Dasan Agung, Puskesmas Mataram, Tanjung Karang, Karang Taliwang, dan Puskesmas Ampenan. Dua puskesmas lagi, yaitu Puskesmas Selaparang dan Karang Pule, ditargetkan akan menjadi pusat layanan risiko tinggi HIV pada tahun ini, sehingga total menjadi 7 puskesmas.
Dengan perluasan layanan dan program skrining masif, Dinkes Kota Mataram berharap dapat menekan angka penularan HIV di Kota Mataram. Langkah-langkah komprehensif ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam melindungi kesehatan masyarakat dan mencegah penyebaran penyakit menular.
Melalui program skrining ini, Dinkes Mataram berupaya untuk mendeteksi dini kasus HIV dan memberikan penanganan yang tepat. Dengan demikian, diharapkan angka penularan HIV di Kota Mataram dapat ditekan dan kualitas kesehatan masyarakat dapat terus ditingkatkan.
Perluasan Layanan Kesehatan
Peningkatan akses layanan pemeriksaan HIV di puskesmas merupakan bagian penting dari strategi pencegahan. Puskesmas yang telah ditunjuk sebagai pusat layanan risiko tinggi HIV akan dilengkapi dengan fasilitas dan tenaga kesehatan yang terlatih untuk menangani kasus HIV. Hal ini akan memudahkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan pengobatan jika diperlukan.
Dengan adanya program skrining masif dan perluasan layanan pemeriksaan HIV, diharapkan masyarakat Kota Mataram lebih mudah mengakses layanan kesehatan dan mendapatkan informasi yang akurat mengenai HIV/AIDS. Pencegahan dan deteksi dini merupakan kunci utama dalam mengatasi permasalahan HIV/AIDS.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Dinkes Kota Mataram ini patut diapresiasi sebagai upaya proaktif dalam melindungi kesehatan masyarakat. Dengan komitmen dan kerja sama yang baik dari berbagai pihak, diharapkan penularan HIV di Kota Mataram dapat dicegah secara efektif.